Efektifitas Metode Simulasi dalam Meningkatkan Kemampuan Bina Diri bagi Anak Autis di SLB Autisma YPPA Padang (Single Subject Research Kelas IV di SLB Autisma YPPA Padang

Penelitian ini dilator belakangi oleh permasalahan yang Nampak di lapangan yaitu seorang anak autis (x) kelas IV di SLB Autisma YPPA Padang yang mengalami kesulitan dalam memasang pembalut yang hasilnya kurang dari 20%. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan metode simulasi dalam meningkatkan kemampuan bina diri anak autis (x) di SLB Autisma YPPA Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Subject Research(SSR) dengan desain A-B-A.kondisi baseline(A1) yaitu kemampuan awal anak dalam memasang pembalut sebelum diberikan perlakukan, kondisi intervensi (B) yaitu kondisi dimana anak diberikan perlakuan dengan metode simulasi, sedangkan kondisi baseline (A2) yaitu kemampuan anak setelah tidak diberikan perlakuan lagi. Target behavior dalam penetian ini adalah anak mampu dalam memasang pembalut yang diukur dengan frekuensi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis visual grafik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode simulasi dapat meningkatkan kemampuan memasang pembalut bagi anak autis (x).Panjang kondisi baseline (A1) sebanyak lima kali, kondisi intervensi (B) sebanyak delapan kali, dankondisi baseline (A2) sebanyak lima kali. Arah kecenderungan data pada kondisi baseline (A1) kemampuan memasang pembalut, kondisi intervensi (B) meningkat, dan kondisi baseline (A2) meningkat dibandingkan dengan kondisi baseline (A1 .Analisis dalam kondisi level perubahan kemampuan memasang pembalut metode simulasi kondisi baseline (A1) menurun (12,08%), kondisi intervensi (B) meningkat (45,16%), dan kondisi baseline (A2) meningkat (19,35%). Pada analisis antar kondisi dengan jumlah variable yang analisis satu variable yaitu kemampuan memasang pembalut, dengan level perubahan pada kondisi A1/B+47, 61 dan B/A2 – 9,68 artinya bahwa persentase overlep pada kondisi baseline setelah tidak diberikan intervensi A2) dengan kondisi intervensi sebesar 0%. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis diterima, maka media simulasi dapat meningkatkan kemampuan memasang pembalut bagi anak autis (x) di SLB Autisma YPPA Padang. Maka penulis menyarankan kepada guru agar menggunakan teknik Media Simulasi dalam meningkatkan kemampuan memasang pembalut bagi anak autis.