Varima, Dian (2012) Kandungan Merkuri pada Lingkungan Penambangan Emas Artisanal di Nagari Tambang Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Masters/Tesis thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_1_DIAN_VARIMA_19174_767_2013.pdf [thumbnail of B1_1_DIAN_VARIMA_19174_767_2013.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text
            
              
Text
B1_1_DIAN_VARIMA_19174_767_2013.pdf
Download (170kB)
Abstract
Nagari Tambang di Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan secara 
historis dikenal sebagai daerah yang mempunyai tambang emas tertua di 
Indonesia. Penambangan emas artisanal merupakan salah satu mata 
pencaharian yang sudah lama dilakukan di daerah ini. Permasalahan yang 
timbul adalah penambang emas artisanal di dalam melakukan pengolahan emas 
menggunakan merkuri. Limbah hasil pengolahan tidak dikelola dengan baik, 
sebaliknya dibiarkan mengalir berserakan begitu saja. Dikhawatirkan hal ini 
akan terjadi kontaminasi pada lingkungan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian 
yang bertujuan untuk mengetahui kandungan merkuri pada beberapa 
komponen lingkungan yaitu air sumur, air sungai, sedimen dan kondisi 
kesehatan masyarakat sekitar penambangan emas artisanal terkait penggunaan 
merkuri. 
Guna mencapai tujuan seperti tertera di atas, penelitian dilakukan dengan 
memakai metode kualitatif. Tekhnik pengambilan sampel untuk komponen 
lingkungan (air sumur, air sungai, sedimen) dan informan dengan cara 
purposive. Adapun jumlah sampel air sumur, air sungai dan sedimen masing
masing sebanyak tiga sampel. Sedangkan informan penelitian untuk 
mendapatkan data tentang kondisi kesehatan telah dipilih dari penambang dan 
masyarakat sekitar (tiga penambang dan tiga masyarakat sekitar). Analisis data 
tentang kandungan merkuri pada komponen lingkungan dilakukan di 
laboratorium Baristand Industri Padang, kemudian hasilnya dibandingkan 
dengan nilai baku mutu menurut peraturan yang telah ditetapkan. Untuk 
analisis data mengenai kondisi kesehatan masyarakat terkait penggunaan 
merkuri dengan model Miles & Hubermann. Penelitian dilakukan dari bulan 
Februari sampai Juli 2012. 
Temuan penelitian menunjukkan bahwa komponen lingkungan yaitu air 
sumur, sungai dan sedimen sebagian besar mengandung merkuri yang sudah 
melewati nilai ambang batas. Tidak ditemukan gejala, keluhan atau tanda khas 
keracunan merkuri pada keenam informan. Penggunaan retort oleh penambang 
emas artisanal diduga berkontribusi dalam hal ini. Namun bukan berarti apakah 
mereka betul-betul tidak terpengaruh dengan merkuri.Untuk membuktikan hal 
ini diperlukan penelitian lebih jauh. 
Beberapa hal yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini adalah 
merubah metode amalgamasi emas secara langsung menjadi tidak langsung. 
Hal ini dapat mengurangi emisi merkuri ke lingkungan. Perlu dilakukan 
kampanye  peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan bahaya merkuri 
terhadap penambang emas artisanal dan masyarakat sekitar.
| Item Type: | Thesis (Masters/Tesis) | 
|---|---|
| Subjects: | Q Science > Q Science (General) | 
| Divisions: | Sekolah Pascasarjana > Ilmu Lingkungan-S3 | 
| Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos | 
| Date Deposited: | 14 Apr 2025 07:35 | 
| Last Modified: | 14 Apr 2025 07:35 | 
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/5532 | 
 
         