Hubungan antara Locus of Control dan Persepsi Siswa tentang Pendidikan dengan Motivasi Belajar serta Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya motivasi belajar siswa.
Locus of control dan persepsi siswa tentang pendidikan merupakan faktor yang
diduga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan: (1) locus of control, (2) persepsi siswa tentang pendidikan, (3)
motivasi belajar, dan menguji: (4) hubungan antara locus of control dengan
motivasi belajar, (5) hubungan antara persepsi siswa tentang pendidikan dengan
motivasi belajar, dan (6) hubungan antara locus of control dan persepsi siswa
tentang pendidikan secara bersama-sama dengan motivasi belajar.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif korelasional.
Populasi penelitian adalah siswa kelas X dan XI SMA Pertiwi 1 Padang yang
berjumlah 623 orang, sampel berjumlah 243 orang, yang dipilih dengan teknik
proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala
model Likert. Hasil uji validitas instrumen locus of control sebesar 0,405, persepsi
siswa tentang pendidikan sebesar 0,631, dan motivasi belajar sebesar 0,615. Hasil
uji reliabilitas locus of control sebesar 0,747, persepsi siswa tentang pendidikan
sebesar 0,944, dan motivasi belajar sebesar 0,925. Data dianalisis dengan statistik
deskriptif, regresi sederhana, dan regresi ganda.
Temuan penelitian memperlihatkan bahwa: (1) secara rata-rata gambaran
tingkat internal locus of control siswa berada pada kategori sedang, (2) persepsi
siswa tentang pendidikan berada pada kategori sangat positif, (3) motivasi belajar
berada pada kategori tinggi, (4) terdapat hubungan yang signifikan antara locus of
control dengan motivasi belajar (R = 0,200), (5) terdapat hubungan yang
signifikan antara persepsi siswa tentang pendidikan dengan motivasi belajar (R =
0,432), dan (6) terdapat hubungan yang signifikan antara locus of control dan
persepsi siswa tentang pendidikan secara bersama-sama dengan motivasi belajar
(R = 0,449). Implikasi hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai analisis
kebutuhan siswa untuk pembuatan program pelayanan bimbingan dan konseling
di SMA Pertiwi 1 Padang.