Program OVOP (One Village One Product) di Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok 2008-2012

Penelitian ini mengkaji tentang Program OVOP (One Village One Product) di Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok 2008-2012. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah : 1) Mengapa Program OVOP lahir di Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok? 2) Bagaimana pelaksanaan Program OVOP sebagai salah satu kebijakan ekonomi pemerintah bidang pertanian di Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok pada tahun 2008-2012? 3) Apa dampak yang ditimbulkan setelah dilaksanakannya program tersebut? Layaknya sebuah Skripsi, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelahiran, pelaksanaan dan dampak Program OVOP (One Village One Product) di Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok tahun 2008-2012. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah awal yaitu heuristik kegiatan mencari sumber untuk mendapatkan data-data, atau materi sejarah. Langkah kedua yaitu dengan melakukan kritik sumber yakni merupakan tahap pengolahan data atau menganalisis sumber informasi baik internal maupun eksternal. Tahap ketiga adalah analisis dan interpretasi informasi yang telah diseleksi melalui kritik sumber, kemudian hasil seleksi tersebut disusun sebagai bentuk gambaran berdasarkan rumusan masalah. Tahap terakhir adalah penyajian hasil penelitian dalam bentuk skripsi. Program OVOP lahir di Kecamatan Gunung Talang karena Kecamatan Gunung Talang cukup unggul dalam sektor pertanian terbukti dengan 45% PDRB berasal dari sektor pertanian. Kecamatan Gunung Talang memiliki peranan cukup signifikan terhadap Kabupaten Solok sebagai penghasil beras bila dibandingkan dengan daerah lain terbukti pada tahun 2008 produksi padi di Kecamatan Gunung Talang mencapai 49.640 ton, sementara daerah lainnya hanya mencapai 251- 40.000 ton/ha. Program OVOP disosialisasikan oleh PPL yang berkoordinasi dengan Gapoktan yang ada di Kecamatan Gunung Talang. Penerapan Program Kebijakan OVOP di Kecamatan Gunung Talang pada awalnya mengalami kesulitan karena keengganan petani untuk mencoba inovasi baru. Pelaksanaan Program OVOP yang terimplementasi pada intensifikasi pertanian membawa perubahan-perubahan dalam pertanian padi sawah. Perubahan penting adalah peningkatan hasil produksi padi yang mampu bertambah hingga 500kg/ha. Tercatat produksi dari tahun 2008 sebanyak 49.640 ton dan mengalami penngkatan hingga 54.924 ton pada tahun 2012. Penggunaan benih berkurang dari 20 kg-25 kg menjadi 10 kg/ha. Dampak bagi para petani adalah berkurangnya jumlah bibit yang digunakan, karena menggunakan pupuk organik tentu lebih sehat, akan tetapi di sisi lain pendapatan pedagang pupuk menurun dari sebelumnya.