Tindak Tutur Direktif dalam Novel Pukat Karya TereLiye

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif, strategi bertutur, konteks situasi tutur, dan efek penggunaan strategi bertutur terhadap kesantunan berbahasa dalam novel Pukat karya Tere-Liye. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah tuturan para tokoh yang terdapat dalam novel Pukat karya Tere-Liye, sedangkan sumber data penelitian ini adalah novel Pukat karya Tere-Liye. Data dikumpulkan dengan langkah-langkah, yaitu membaca dan mencatat tindak tutur direktif yang terdapat di dalamnya. Data dianalisis dengan langkah-langkah berikut: (1) mengidentifikasikan data berdasarkan jenis, strategi bertutur, konteks, dan efek strategi bertutur terhadap kesantunan berbahasa dalam tindak tutur direktif, (2) mengklasifikasikan data berdasarkan jenis, strategi bertutur, konteks, dan efek strategi bertutur terhadap kesantunan berbahasa dalam tindak tutur direktif, (3) menghubungkan data satu dengan data yang lain, dan (4) melakukan penyimpulan data penelitian. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, ditemukan 5 jenis tindak tutur direktif yang digunakan dalam novel Pukat karya Tere-Liye, yaitu menyuruh, memohon, menasihati, menantang, dan menyarankan. Kedua, ditemukan 3 strategi bertutur yang digunakan dalam novel Pukat karya Tere-Liye, yaitu BTB, BTDBKP, BTDBKN. Ketiga, ditemukan 12 konteks situasi tutur yang digunakan dalam novel Pukat karya Tere-Liye, yaitu (a) dalam konteks (+K+S+P) cenderung digunakan strategi BTDBKP, (b) dalam konteks (+K+S-P) cenderung digunakan strategi BTDBKP, (c) dalam konteks (+K-S+P) cenderung digunakan strategi BTB, (d) dalam konteks (+K-S-P) cenderung digunakan strategi BTDBKP dan BTDBKN, (e) dalam konteks (=K+S+P) cenderung digunakan strategi BTB, (f) dalam konteks (=K+S-P) cenderung digunakan strategi BTB, (g) dalam konteks (=K-S+P) cenderung digunakan strategi BTB, (h) dalam konteks (=K-S-P) cenderung digunakan strategi BTDBKP, (i) dalam konteks (-K+S+P) cenderung digunakan strategi BTDBKP, (j) dalam konteks (-K+S-P) cenderung digunakan strategi BTB, (k) dalam konteks (-K-S+P) cenderung digunakan strategi BTB, (l) dalam konteks (-K-S-P) digunakan strategi BTB. Keempat, efek strategi bertutur terhadap kesantunan berbahasa adalah: (1) BTB santun dalam konteks (-K+S-P), tetapi tidak santun dalam konteks (+K+S+P); (2) BTDBKP santun dalam konteks (+K+S-P), tetapi tidak santun dalam konteks (-K+S-P); (3) BTDBKN santun dalam konteks (+K+S-P) dan dalam konteks (=K+S-P).