Studi tentang Perkembangan Silat Pangean di Kabupaten Kuansing

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana bertujuan untuk
mendapatkan gambaran silat tradisional Pangean di Kabupaten Kuansing,
pertanyaan dalam penelitian ini adalah Sejarah/asal-usul silat Pangean,
Persyaratan belajar silat Pangean, Pengaruh perkembangan zaman yang begitu
maju dalam mengembangkan silat Pangean, Minat remaja terhadap silat Pangean
Informan dalam penelitian ini adalah pemuka masyarakat/alim ulama sebanyak 3
orang, tua silat sebanyak 6 orang, IPSI 1, remaja 3 orang.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dan
wawancara, selanjutnya digunakan kamera Samsung GT 5610 untuk pengambilan
gambar bersama informan dan saat latihan silat berlangsung. Data dianalisa yaitu
melalui analisa deskriptif yang digunakan untuk melihat, meninjau, mengamati
dan mengungkapkan apa yang terjadi saat penelitian dilakukan.
Hasil penelitian menggambarkan pada masa dahulu yang mengembangkan
silat Pangean adalah Gindorajo yang berguru ke Lintau, silat Pangean bukan saja
ajaran dari Gindorajo, namun juga dari istrinya Gadi Ome yang mendapatkan
ilmunya melalui mimpi. Persyaratan belajar silat Pangean baliqh, beragama islam,
beras gantang, kain putih sekabung, ayam seekor, cincin besi, dan limau sebuah.
Pengaruh perkembangan zaman yang begitu maju dalam mengembangkan
silat Pangean sangat berpengaruh karena generasi sudah tidak mempercayai kalau
belajar silat merupakan suatu kebutuhan untuk membela diri serta tempat latihan
yang tidak lagi begitu banyak karena masuknya beladiri asing. Minat remaja
terhadap silat Pangean sangat berkurang akibat masuknya beladiri asing, dan
pengaruh perkembangan zaman yang meningkat dan kemajuan tekhnologi yang
begitu pesat sehingga remaja lebih memilih bermain game di warnet, serta
kurangnya kepercayaan remaja dengan unsur-unsur ghaib ketika belajar silat
Pangean.