Perbedaan Kematangan Karier Mahasiswa Tahun Masuk 2014 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Ditinjau dari Gaya Pembuatan Keputusan dan Jenis Kelamin

Karier merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia.
Kematangan karier merupakan bagian dari perkembangan karier individu.
Kematangan karier adalah kesiapan individu untuk menghadapi tugas-tugas
perkembangan kariernya. Pada mahasiswa kematangan karier merupakan
kematangan dalam mengarahkan arah kariernya. Terdapat beberapa hal yang
dapat dikaitkan dengan kematangan karier, diantaranya gaya pembuatan
keputusan (rasional, intuitif, dan dependen) dan jenis kelamin.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kematangan karier
mahasiswa Tahun Masuk 2014 Fakultas Ilmu Pendidikan ditinjau dari gaya
pembuatan keputusan dan jenis kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif komparatif dengan desain 3 x 2. Populasinya adalah mahasiswa Tahun
Masuk 2014 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang dengan
program studi yang memiliki jumlah pria dan wanita seimbang. Jumlah sampel
sebanyak 183 orang yang dipilih dengan teknik Proportional Random Sampling.
Instrumen yang digunakan adalah skala. Data dianalisis menggunakan teknik
analisis varian (ANAVA).
Hasil analisis data menunjukkan: (1) tingkat kematangan karier mahasiswa
Tahun Masuk 2014 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang secara
umum berada pada kategori tinggi, (2) tingkat kematangan karier mahasiswa
berdasarkan gaya pembuatan keputusan berbeda secara signifikan, dimana
kematangan karier mahasiswa rasional lebih tinggi dan berbeda secara signifikan
dengan mahasiswa bergaya dependen; kematangan karier mahasiswa bergaya
rasional lebih tinggi dari mahasiswa bergaya intuitif dan kematangan karier
mahasiswa bergaya intuitif lebih tinggi dari mahasiswa bergaya dependen namun
tidak berbeda secara signifikan, (3) tingkat kematangan karier mahasiswa
berdasarkan jenis kelamin berada pada kategori tinggi namun tidak terdapat
perbedaan yang signifikan diantara mahasiswa berjenis kelamin pria dan wanita,
dan (4) tidak terdapat interaksi gaya pembuatan keputusan dan jenis kelamin
dalam menjelaskan kematangan karier mahasiswa.