Hubungan Kemampuan Mengapresiasi Fiksi dengan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 X Koto Singkarak.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hal sebagai berikut.Pertama, kemampuan mengapresiasi fiksi siswa kelas X SMA Negeri 2 X KotoSingkarak. Kedua, keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 XKoto Singkarak. Ketiga, hubungan kemampuan mengapresiasi fiksi denganketerampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 X Koto Singkarak.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.Pengumpulan data dilakukan melalui tes. Tes yang digunakan adalah tes objektifpilihan ganda dan tes unjuk kerja. Data yang sudah terkumpul dianalisisberdasarkan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, melakukan penskoranterhadap hasil tes kemampuan mengapresiasi fiksi. Kedua, melakukan penskoranketerampilan menulis cerpen. Ketiga, mengubah skor menjadi nilai. Keempat,menentukan rata-rata hitung (M) dari masing-masing tes. Kelima,mengelompokkan nilai kemampuan mengapresiasi fiksi dan keterampilan menuliscerpen. Keenam, membuat histogram. Ketujuh, mengkorelasikan nilai kemampuanmengapresiasi fiksi dengan keterampilan menulis cerpen siswa. Kedelapan,melakukan uji persyaratan analisis. Kesembilan, menguji hipotesis. Kesepuluh,membahas hasil analisis dan menyimpulkan hasil pembahasan.Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, keterampilan menuliscerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 X Koto Singkarak berada pada kualifikasilebih dari cukup (66,27). Kedua, kemampuan mengapresiasi fiksi siswa kelas XSMA Negeri 2 X Koto Singkarak berada pada kualifikasi lebih dari cukup(66,04). Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuanmengapresiasi fiksi dengan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMANegeri 2 X Koto Singkarak karena nilai thitung (4,89) lebih besar dari nilai ttabel(1,70) pada derajat kebebasan n-1 (31) dan taraf signifikan 95%.Berdasarkan hasil pengujian tersebut, disimpulkan bahwa siswa yangmemperoleh nilai keterampilan menulis cerpen tinggi, juga memperoleh nilaikemampuan mengapresiasi fiksi yang tinggi. Sebaliknya, jika siswa memperolehnilai keterampilan menulis cerpen rendah, juga memperoleh nilai kemampuanmengapresiasi fiksi yang rendah.