Pemanfaatan Kecambah Tauge Untuk Mengatasi Kerontokan Rambut Wanita Berjilbab.

Rambut rontok merupakan suatu kelainan rambut yang umum terjadi pada manusia disegala usia termasuk kalangan mahasisiwi. Rambut rontok yang terjadi terus menerus dapat mengakibatkan kebotakan (alopecia). Untuk mengurangi kelainan pada rambut tersebut, pada penelitian ini penulis menggunakan sari Kecambah Tauge sebagai kosmetika perawatan rambut rontok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pemanfaatan kecambah tauge untuk mengatasi kerontokan rambut wanita berjilbab dinilai dari tingkat jumlah rambut yang terlepas saat melakuan teknik Pull Test dan jumlah helaian rambut yang rontok setelah perlakuan.Penelitian dilakukan dengan dua kelompok perlakuan yang berbeda yaitu kelompok kontrol (X0) dengan perlakuan tanpa menggunakan kecambah tauge, kelompok eksperimen (X1) dengan perlakuan menggunakan kecambah tauge frekuensi 1 kali dalam 3 hari.
Penelitian ini berjenis Quasi Eksperimen (Ekperimen Semu) dengan desain Non equivalent Control Group. Objek penelitian ini adalah rambut rontok pada jenis rambut kering, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang yang berusia 18-25 tahun yang mengalami rambut rontok lebih dari 80 helai setiap harinya. Pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling yang dilaksanakan secara volunteer. Data yang terkumpul dari penelitian ini berupa data primer yang diperoleh langsung dari sampel. Data penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif, dan menggunakan hipotesis uji t (independent sampel t test).
Berdasarkan hasil data, membuktikan Perawatan rambut rontok tanpa menggunakan Kecambah Tauge pada Kelompok Kontrol (X0) tidak menunjukkan perubahan hasil yang signifikan semenjak awal penelitian (pretest) hingga perlakuan terakhir (perlakuan 9) sedangkan Perawatan rambut rontok dengan menggunakan Kecambah Tauge pada Kelompok Eksperimen (X1) menunjukkan perubahan hasil yang signifikan dari awal penelitian (pretest) dimulai dari setelah perlakuan kedua dan terus mengalami kemajuan hingga perlakuan terakhir (perlakuan ke 9). Kemudian perhitungan dengan teknik pull test menyatakan bahwa t hitung > t tabel (1.993>1.860) dan dengan perhitungan rata-rata Kerontokan Rambut 1 x 24 jam setelah perlakuan selama dua hari berturut-turut dinyatakan bahwa harga t hitung > t tabel (4.484>1.833) hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang berbunyi tidak terdapat perbedaan pengaruh penggunaan Kecambah Tauge terhadap kerontokan rambut tidak diterima pada taraf signifikansi 5%. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat agar selalu menggunakan kecambah tauge dalam merawat rambut rontok.