Perkembangan PT. NPM Padang Panjang 1997-2020.

Skripsi ini menjelaskan tentang sejarah perusahaan dalam bidang transportasi PT. NPM. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh PT. NPM Padang Panjang sebagai perusahaan penyedia jasa transportasi yang dikelola oleh perusahaan keluarga berdiri sejak tahun 1937. Perusahaan ini mampu bertahan hingga generasi ketiga meskipun mengalami kemunduran pada tahun 1997 ketika terjadi krisis moneter. Skripsi ini disusun berdasarkan rumusan masalah yaitu : Bagaimana PT. NPM Padang Panjang Mengalami Perkembangan Setelah Krisis Moneter Tahun 1997 hingga tahun 2019.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sejarah yag terdiri dari 4 tahap yaitu : pertama, Heuristik dengan pengumpulan data dengan dua cara yaitu penelitian kepustakaan dan wawancara. studi kepustakaan dilakukan di perpustakaan Universitas Negeri Padang, perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, ruang baca jurusan sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang serta perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Studi kearsipan penulis lakukan pada kantor PT. NPM di Padang Panjang dan kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Untuk sumber wawancara penulis lakukan dengan pihak PT. NPM seperti karyawan, sopir dan agen kemudian dilanjutkan dengan penumpang bus NPM. Kedua, Kritik sumber dengan melakukan pengujian terrhadap data yang didapat. Ketiga, Interpretasi data yaitu melakukan penafsiran terdapat fakta sejarah. Keempat historiografi yaitu penulisan hasil penelitian berupa skripsi.
Dari hasil penelitian mendeskripsikan PT. NPM Padang Panjang merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa angkutan darat. Pada tahun 1997 perusahaan di bawah pimpinan generasi kedua Chairul Bahauddin mengalami kemunduran. 2 faktor penyebab kemunduran yaitu intren dan ekstren. Pada faktor intren, perusahaan mengalami penurunan sehingga banyak bus yang rusak dan berhenti beroperasi karena tidak bisa diperbaiki akibat kurangnya biaya untuk membeli peralatan bengkel. Pada faktor ektren berawal dari krisis moneter yang mengakibatkan biaya permodalan dan spare part menjadi mahal, sehingga berimbas pada kenaikan harga angkutan, tarif pesawat murah sejak tahun 2000 serta kehadiran minibus dan travel. Akibatnya perusahaan mengalami mengurangan jumlah bus dan pemberhentian trayek AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) pada pertengahan tahun 2008. PT. NPM di bawah pimpinan generasi ketiga Angga Vircansa Chairul tahun 2009 mampu mengatasi permasalahan yang terjadi pada perusahaan dan melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan perusahaan. Pada tahun 2012 diresmikan trayek angkutan pariwisata dengan nama Vircansa Tour Bous. Hingga tahun 2019 PT. NPM melayani angkutan reguler dan angkutan pariwisata dengan sistem menerapkan sistem pembelian tiket online.