Pengembangan Modul Bimbingan dan Konseling Untuk Meningkatkan Perilaku Asertif

Perilaku asertif memiliki peranan yang sangat penting bagi siswa.
Pentingnya menumbuhkan perilaku asertif akan membantu siswa memperoleh
hal-hal positif dan menjadi alat kontrol dalam melakukan suatu tindakan.
Sebaliknya jika siswa belum mampu berperilaku asertif, akibatnya siswa mudah
terpengaruh dan terbawa pada lingkungan negatif. Belajar menjadi asertif
berkaitan dengan memutuskan kapan dan di mana seseorang mengekspresikan
diri. Perilaku asertif merupakan suatu pola yang dapat dipelajari dan
dikembangkan, salah satunya melalui pelayanan bimbingan dan konseling dengan
menggunakan media yang menarik seperti modul bimbingan dan konseling.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menghasilkan modul bimbingan dan konseling
untuk mengembangkan perilaku asertif yang layak secara isi dan tampilan, dan (2)
mendeskripsikan tingkat keterpakaian modul bimbingan dan konseling untuk
mengembangkan perilaku asertif oleh guru BK/Konselor.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan
dengan mengikuti langkah pengembangan model ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation and Evaluation). Subjek uji coba penelitian terdiri
dari 3 orang ahli untuk uji kelayakan modul, 5 orang guru BK/Konselor dan 30
siswa untuk menilai keterpakaian modul. Penelitian dilakukan dengan uji coba
produk penelitian dan diskusi kelompok. Data hasil penelitian dianalisis
menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik non parametrik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) modul bimbingan dan
konseling untuk mengembangkan perilaku asertif siswa berada pada kategori
layak secara isi dan tampilan. Hal ini berarti para ahli menyatakan bahwa modul
BK tersebut bisa dimanfaatkan oleh guru BK/Konselor dalam pemberian layanan
BK, (2) tingkat keterpakaian modul pengembangan perilaku asertif berada pada
kategori sangat baik. Dengan demikian, prototipe modul bimbingan dan konseling
untuk mengembangkan perilaku asertif siswa dinyatakan tepat dan dapat
digunakan oleh guru BK/Konselor sebagai media relevan dalam mengembangkan
perilaku asertif