Pengembangan Model Inspeksi Korosi Pipa Jaringan Distribusi Air Minum

Kehilangan air minum pada jaringan pipa distribusi yang disebabkan
kebocoran pipa akibat korosi, merupakan masalah global, yang terjadi terutama
pada negara-negara berkembang. Tingkat kebocoran yang tinggi dan rendahnya
kualitas air minum yang disuplai kepada masyarakat, menempatkan masalah ini
dalam kategori berbahaya, sehingga memerlukan tindakan proaktif dan upaya
pemeliharaan preventif terhadap pipa distribusi. Untuk itu diperlukan data dan
informasi kondisi aktual pipa, yang diperoleh melalui inspeksi dan analisis
kondisi pipa dan lingkungan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan model inspeksi korosi pipa jaringan distribusi air minum yang
valid, praktis dan efektif, serta unit kompetensi pelaksana inspeksi korosi pipa
tersebut.
Prosedur pengembangan model pada penelitian ini menggunakan model
Borg and Gall yang disederhanakan menjadi lima tahap, yaitu: 1) Studi
pendahuluan dan perancangan, 2) Pengembangan model, 3) Implementasi model
dan perbaikan produk penelitian, 4) Operasionalisasi model, dan 5) Normalisasi
model, perbaikan dan diseminasi produk. Instrumen penelitian dan produk
penelitian, berupa buku model dan buku prosedur inspeksi korosi pipa jaringan
pipa distribusi air minum, divalidasi oleh para ahli dalam bidang yang relevan
melalui focus group discussion, dan memenuhi kriteria valid berdasarkan skor
Aiken’s V. Sedangkan validasi konten model yang dirumuskan berdasarkan
pernyataan para ahli inspeksi dan praktisi perpipaan, dianalisis menggunakan
SEM PLS 3.2.8, serta penyusunan unit kompetensi dilakukan dengan metode
Hierarchical Task Analysis.
Temuan dari penelitian ini adalah Model Inspeksi Korosi Pipa Jaringan
Distribusi Air Minum, dengan enam tahap, yaitu: 1) Identifikasi spesifikasi dan
peta jaringan pipa, 2) Inspeksi jalur pipa, 3) Inspeksi lingkungan eksternal, 4)
Inspeksi lingkungan internal, 5) Inspeksi struktur dan permukaan pipa, serta 6)
Analisis hasil inspeksi. Model yang dihasilkan adalah model yang valid,
berdasarkan kriteria nilai Aiken’s V dan rule of thumb analisis SEM PLS 3.2.8.
serta praktis dan efektif, berdasarkan uji kepraktisan dan efektivitas. Penelitian ini
juga menghasilkan unit kompetensi Ahli Inspeksi Korosi Pipa Jaringan Distribusi
Air Minum yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi, untuk melengkapi unit
kompetensi sistem pengelolaan air minum