Yahdi, Ahmad (2012) Kesantunan Berbahasa Mandailing dalam Tindak Tutur Direktif Anak kepada Orang Tuanya di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Masters/Tesis thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_1_AHMAD_YAHDI_04525_3972_2012.pdf [thumbnail of B1_1_AHMAD_YAHDI_04525_3972_2012.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_1_AHMAD_YAHDI_04525_3972_2012.pdf
Download (1MB)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif
anak kepada orang tuanya dalam bahasa Mandailing, mendeskripsikan prinsip
kesantunan berbahasa yang digunakan oleh anak kepada orang tuanya dalam
bahasa Mandailing, dan konteksnya dalam tindak tutur direktif anak kepada orang
tuanya di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat.
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Data penelitian ini adalah peristiwa tutur dalam percakapan antara anak
dengan orang tuanya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam,
observasi, dan catatan lapangan. Data penelitiandiolah berdasarkan langkah
langkah berikut. Pertama, mengidentifikasikan semua tuturan anak kepada orang
tuanya. Kedua, mengelompokkan tuturan yang termasuk tindak tutur direktif.
Ketiga, mengklasifikasikan prinsip kesantunan dan konteks tuturan. Keempat,
menafsirkan data. Kelima, menyimpulkan data.
Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal
berikut. Terdapat lima bentuk tindak tutur direktif yang digunakan oleh anak
kepada orang tuanya dalam bahasa Mandailing yaitu, tindak tutur direktif
menyuruh, menyarankan, memerintah, menantang, dan memohon. Tindak tutur
direktif yang paling dominan digunakan adalah tindak tutur direktif menyarankan
dan yang paling sedikit digunakan adalah tindak tutur direktif memerintah.
Terdapat empat maksim kesantunan yang digunakan oleh anak kepada orang
tuanya dalam bahasa Mandailing, yaitu (a) maksim kedermawanan, (b) maksim
kesepakatan, (c) maksim kearifan, (d) maksim pujian. Maksim yang paling
dominan digunakan yaitu maksim kesepakatan dan yang paling sedikit digunakan
yaitu maksim pujian dan kearifan. Konteks pemakaian maksim adalah sebagai
berikut. Maksim kedermawanan cenderung digunakan untuk tujuan menyuruh.
Topik tindak tutur umumnya pembicaraan sehari-hari, terjadi di rumah dalam
suasana tenang. Maksim kesepakatan cenderung digunakan untuk tujuan
menyarankan dan memohon. Topik tindak tutur umumnya pembicaraan sehari
hari, terjadi di rumah, halaman rumah dalam suasana tenang. Maksim kearifan
dan pujian cenderung digunakan untuk tujuan menyarankan. Topik tindak tutur
umumnya pembicaraan sehari-hari, terjadi di rumah dalam suasana tenang.
Item Type: | Thesis (Masters/Tesis) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
Date Deposited: | 27 Mar 2025 01:35 |
Last Modified: | 27 Mar 2025 01:35 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/4969 |