Efektivitas Komunikasi Sekolah Dalam Usaha Peningkatan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pendidikan di SMP Negeri 4 Baso

Reformasi pendidikan melalui pelaksanaan desentralisasi pendidikan dalam
rangka otonomi daerah dewasa ini akan menentukan sosok dan kinerja sistem
pendidikan nasional di masa depan. Dengan diberlakukan otonomi daerah dapat
membangun sistem pendidikan yang lebih baik dengan seoptimal mungkin
memberdayakan potensi daerah dan partisipasi masyarakat. Keterlibatan
masyarakat dalam pengembangan sektor pendidikan dapat dilakukan dengan cara
terjalinnya hubungan komunikasi yang efektif antara pihak sekolah dengan
masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
program. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan efektivitas komunikasi
sekolah terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pendidikan di SMP Negeri 4 Baso.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan
menggunakan tekhnik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Informan
dipilih melalui tekhnik purposive sampling yaitu memilih orang-orang yang
dinilai memiliki kemampuan dan pengetahuan memberikan informasi. Mereka
adalah : kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala urusan tata usaha sekolah,
pegawai administrasi sekolah, guru, komite sekolah, serta masyarakat. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan tekhnik Model Interaktif Miles dan
Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data diperiksa dengan menggunakan teknik trianggulasi.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa komunikasi antara pihak sekolah
dengan masyarakat belum efektif dalam usaha meningkatkan partisispasi
masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) 4 Baso. Ini disebabkan oleh: sekolah tidak pro aktif untuk membina
hubungan dengan pemerintahan nagari, tidak adanya sosialisasi pihak sekolah
tentang Kepmen No. 44/U/2002 dan UU No. 20 tahun 2003 kepada anggota
komite sekolah dan orang tua siswa, tidak adanya pertemuan yang terprogram
antara pengurus komite sekolah dengan sekolah, tidak adanya pembagian kerja
yang jelas dalam kepengurusan komite sekolah, tidak adanya tata tertib anggota
komite sekolah.Sedangkan tema budaya yang ditemukan dalam hasil penelitian ini
adalah: 1) Perilaku pihak sekolah ini belum memberikan dampak positif bagi
komite sekolah, orang tua murid dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi secara
maksimal dalam usaha memajukan pendidikan, (2) hidup matinya sekolah akan
tergantung dan ditentukan oleh usaha sekolah itu sendiri, dalam arti sejauh mana
sekolah mampu membangun, menjaga dan memelihara komunikasinya dengan
masyarakat luas atau sekolah mau menjadi organisasi terbuka..