Panduan Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Pendekatan Konseling Realitas dalam Meningkatkan Kohesi Sosial untuk Pencegahan Tawuran Pelajar

Tawuran pelajar di tingkat sekolah semakin meningkat khususnya
dikalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Layanan bimbingan kelompok
dalam pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah jarang dimanfaatkan untuk
pencegahan tawuran pelajar. sebagian besar kegiatan bimbingan kelompok hanya
dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan belajar, pribadi, sosial dan karir.
Penelitian ini bertujuan (1)menggambarkan kohesi sosial siswa dalam pencegahan
tawuran pelajar, (2) mendeskripsikan keterlaksanaan layanan bimbingan
kelompok pendekatan konseling realitas dalam meningkatkan kohesi sosial untuk
pencegahan tawuran pelajar, (3)mendeskripsikan validitas, praktikalitas dan
efektivitas panduan layanan bimbingan kelompok menggunakan pendekatan
konseling realitas dalam meningkatan kohesi sosial untuk pencegahan tawuran
pelajar.
Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian pengembangan dengan
model ADDIE (analyze, design, development, implementation and evaluation).
Subyek penelitian remaja siswa SMK dan Guru BK di Sekolah. Validitas
panduan dilakukan oleh enam ahli yang terkait dengan materi dan tampilan
panduan layanan, serta uji keterpakaian dilakukan oleh tiga orang Guru BK.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrument kohesi sosial
dalam pencegahan tawuran, daftar wawancara, dan instrumen uji kelayakan
materi panduan, instrument uji kelayakan tampilan panduan dan instrument
uji keterpakaian panduan. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis
deskriptif, analisis kualitatif dan analisis nonparametrik dengan uji statistik
Koefisien Kendall’s (W) dan uji Wilcoxon Rank Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kohesi sosial dalam
pencegahan tawuran pelajar cenderung rendah, (2) pelaksanaan bimbingan
kelompok masih mengalami keterbatasan untuk mengatasi permasalahan tawuran
pelajar, Guru BK belum terampil menyusun panduan layanan bimbingan
kelompok untuk meningkatkan kohesi sosial dalam pencegahan tawuran pelajar,
(3)tingkat kelayakan materi berada pada kategori sangat layak dengan persentase
88,62%, dan tampilan berada pada kategori sangat layak dengan persentase
89,28%, dan tingkat penggunaan panduan pada guru BK berada pada kategori
baik dengan persentasi 74,66%. Adanya peningkatan yang signifikan terhadap
kohesi sosial dalam pencegahan tawuran pelajar setelah implementasi
panduan, artinya panduan tersebut dapat digunakan oleh Guru BK sebagai
bahan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menggunakan pendekatan
konseling realitas dalam meningkatkan kohesi sosial untuk pencegahan tawuran
pelajar