Amelia, Nadya (2017) Nama dan Makna Bagian-Bagian Pakaian Penghulu Minangkabau di Kenagarian Kacang Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok: Analisis Meronimi. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_02_NADYA_AMELIA_1200931_1958_2017.pdf [thumbnail of B1_02_NADYA_AMELIA_1200931_1958_2017.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_02_NADYA_AMELIA_1200931_1958_2017.pdf
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk (1) mendeskripsikan nama bagian-bagian pakaian penghulu Minangkabau; (2) menjelaskan makna nama (simbol) setiap bagian-bagian pakaian penghulu Minangkabau di Kenagarian Kacang Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri, yangmenggunakan alat-alat sebagai berikut: (1) pedoman wawancara, (2) alat perekam (Handphone Android), dan (3) alat tulis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Analisis data dilakukan
dengan mengelompokkan, menyamakan, membedakan data, dan menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa tetapi tidak sama, serta memaknainya. Berdasarkan data penelitian ini, ditemukan nama bagian-bagian pakaian penghulu di Kenagarian Kacang Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok.
Bagian kepala adalah saluak. Pakaian penghulu bagian badan adalah baju hitam lapang, baju tidak bersaku, siba batanti/leher tidak berbuah, langan gadang, taburan benang emas, lilitan benang makau, cukia/ragi benang emas, motif
pucuak rabuang. Bagian celana adalah sarawa hitam gadang kaki. Bagian aksesories adalah salempang, sisampiang, cawek, keris, dan tungkek. Pakaian penghulu bagian kaki adalah tarompa. Setiap nama bagian pakaian penghulu mempunyai makna, saluak melambangkan masyarakat Minangkabau selalu bermusyawarah. Baju dan bagian-bagiannya mengandung makna perkataan penghulu merupakan hasil musyawarah bersama, penghulu bersifat jujur, sabar, cerdas, dan bijaksana.
Salempang mengandung makna penghulu berkecukupan dalam menyediakan apapun yang sejalan dengan ilmu adat. Si sampiang dan bagian-bagiannya mengandung makna penghulu berpengetahuan luas dan selalu berguna bagi orang
lain. Cawek mengandung makna penghulu bersifat sabar dan harus melindungi anak kemenakannya. Keris melambangkan lidah atau perkataan seorang penghulu.Tungkek/tongkat mengandung makna orang yang dituakan dalam sebuah negeri dan berkewajiban menjaga kemakmuran negeri. Sarawa hitam gadang kaki mengandung makna agar penghulu selalu berada di jalan yang benar dan lurus,dan tarompa mengandung makna seorang penghulu dialasi dengan kebaikan dan segala tindakan penghulu harus ada ukurannya.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
Depositing User: | Sri Yulianti S.IP |
Date Deposited: | 24 Mar 2025 05:57 |
Last Modified: | 24 Mar 2025 05:57 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/4531 |