Ekspresi Kesantunan Berbahasa dalam Pantun Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Oktanuri, Mutia (2019) Ekspresi Kesantunan Berbahasa dalam Pantun Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_02_Mutia_Oktanuri_15017069_4702_2019.pdf] Text
B1_02_Mutia_Oktanuri_15017069_4702_2019.pdf

Download (1MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) prinsip kesantunan berbahasa yang digunakan dalam pantun Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, dan (2) konteks penggunaan prinsip kesantunan dalam pantun Gubernur
Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran, yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini berupa video
penyampaian pantun Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno yang diunduh dari youtube. Teknik pengabsahan data dilakukan menggunakan teknik triangulasi.Pengumpulan data dilakukan dengan cara (1) mengunduh video pantun yang disampaikan oleh Irwan Prayitno selaku Gubernur Sumatera Barat dari youtube;
(2) menyimak dan mentranskripsikan data ke dalam bentuk tulisan, dan (3) mengiventarisasikan data menggunakan tabel inventarisasi data. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut, (1) mengidentifikasi dan mengklasifikasi
data berupa pantun Irwan Prayitno yang termasuk ke dalam prinsip-prinsip kesantunan berbahasa dan konteks pemakaian kesantunan berbahasa, (2) melakukan penganalisisan data yang telah diklasifikasi, dan (3) menyimpulkan hasil penelitian.
Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Ditemukan penggunaan prinsip kesantunan dalam pantun Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno dengan rincian bahwa pematuhan terhadap prinsip kesantunan (98,6%) lebih dominan ditemukan dibandingkan pelanggaran prinsip kesantunan (4,7%), dan
(2) ditemukan tiga konteks kesantunan berbahasa, yaitu (a) kedudukan mitra tutur lebih rendah dari penutur dan sudah akrab (-K+S), (b) kedudukan mitra tutur lebih tinggi dari penutur dan sudah akrab (+K+S), dan (c) kedudukan mitra tutur sama dengan penutur dan sudah akrab (=K+S). Ternyata konteks –K+S lebih dominan ditemukan daripada konteks yang lain. Dapat disimpulkan bahwa pantun Gubernur Sumatera Barat tergolong pantun yang santun.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Sri Yulianti S.IP
Date Deposited: 24 Mar 2025 02:57
Last Modified: 24 Mar 2025 02:57
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/4463

Actions (login required)

View Item
View Item