Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model RADEC Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan dan perubahan pada abad ke 21 yang mengharuskan siswa memiliki keterampilan 4C (Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Creativity). Keterampilan 4C ini sangat erat kaitannya dengan HOTS atau kemampuan berfikir tingkat tinggi. Keterampilan HOTS dapat dimuat ke dalam bahan ajar. Tujuan penelitian ini ialah untuk menghasilkan produk bahan ajar berbasis model RADEC untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V Sekolah Dasar yang valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini yaitu pengembangan atau R&D (Research and Development). Model penelitian yang digunakan ialah model 4-D yaitu tahap define (pendefinisian), design (perancangan), tahap develop (pengembangan) dan tahap disseminate (penyebaran).Teknik pengumpulan data penelitian ini ialah dengan observasi, wawancara dan angket. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
November 2022 di SDN 07 Payakumbuh, SDN 35 Payakumbuh dan SDN 13 Payakumbuh. Subjek penelitian ini ialah siswa kelas V sekolah dasar yang berjumlah 61 siswa. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Instrumen penelitian ini adalah menggunakan lembar validasi untuk menguji tingkat kevalidan bahan ajar dari 5 orang ahli yaitu 3 orang ahli materi, 1 orang ahli bahasa dan 1 orang ahli media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar yang
dilakukan menghasilkan bahan ajar berbasis model RADEC dan divalidasi oleh para ahli pada aspek kelayakan isi (materi) mendapatkan skor 96% dengan kategori “sangat valid”, aspek tata bahasa dengan skor 95% pada kategori “sangat valid”, serta aspek desain media dengan skor 93% pada kategori “sangat valid”. Selanjutnya, dilakukan ujicoba produk dengan pengisian angket praktikalitas respon guru dengan skor 94% dan angket praktikalitas respon siswa dengan skor 92% yang sama-sama dikategorikan “sangat praktis”. Kemudian, pada uji
efektivitas untuk mengetahui kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa, maka digunakan uji N–Gain score persen dengan perolehan nilai yaitu 64,86 berada pada kategori “cukup efektif” dengan rata-rata yang diperoleh pada Pre-test yaitu
56,23 meningkat menjadi 84,63 saat Post-test. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar berbasis Model RADEC untuk Meningkatkan HOTS Siswa Kelas V Sekolah Dasar dinyatakan valid, praktis dan efektif sehingga dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran di kelas oleh guru dan siswa sekolah dasar.