Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa serta Implikasinya dalam Bimbingan dan Konseling.

Umumnya mahasiswa dalam memenuhi kebutuhannya tidak lagididasari dengan sikap rasional melainkan karena irasionalnya dengan gayahidup konsumtif membuat mahasiswa menjadi boros tidak bisa mengontrolkeuangan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisisbagaimana bentuk gaya hidup konsumtif mahasiswa, faktor-faktorpenyebabnya, dan dampak negatif dari gaya hidup konsumtif mahasiswa.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenispenelitian studi kasus. Subjek penelitian berjumlah 2 orang dalam lingkupmahasiswa UIN Suska Riau, dengan menggunakan teknik pengumpulan datayaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis datayang digunakan peneliti berpedoman pada model Miles & Huberman. Hasilanalisis data penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup konsumtif keduamahasiswa memiliki perbedaan dan persamaan antara satu dan yang lain.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bentuk gaya hidup konsumtifmahasiswa adalah berbelanja secara berlebihan dan membeli barang tidaksesuai kebutuhan, tetapi karena keinginan semata. Ditandai dengan subjekpenelitian yang menggunakan uang saku yang diberikan orangtua yangseharusnya untuk keperluan kuliah tetapi digunakan untuk berbelanja.Kemudian cara belanja subjek penelitian menggunakan metode secaralangsung dan online, untuk membeli barang-barang yang diinginkannya. Hasilpenelitian juga memperlihatkan faktor penyebab gaya hidup konsumtifmahasiswa disebabkan oleh membeli barang karena adanya diskon, sehinggamembeli barang dengan jumlah yang banyak tanpa mempertimbangkan nilaiguna barang tersebut. Faktor lainnya subjek penelitian senang mendapat pujiandari orang banyak, serta faktor lingkungan dengan mengikuti trend yang adapada zaman sekarang melalui media sosial, televisi, melihat teman sebaya dankeluarga dalam bergaya hidup konsumtif. Hasil penelitian jugamemperlihatkan dampak negatif dari gaya hidup konsumtif mahasiswa yaituekonomi yang lowbudget di mana lebih banyak pengeluaran dibanding uangmasuk. Kemudian subjek penelitian menjadi pribadi yang suka berbohong,berhutang, dan lalai dalam mengerjakan tugas perkuliahan.