Androi, Androi (2020) Pengaruh Interlocking Baja Tulangan Polos Pada Kuat Geser dan Kuat Tekan Pasangan Bata Merah. Diploma/Proyek Akhir thesis, Fakultas Teknik.
B1_1_ ANDROI_17062011_233_2020.pdf.pdf
Download (11MB)
Abstract
Sebagian besar rumah tinggal di Indonesia menggunakan dinding konvensional atau pasangan bata merah sebagai dinding bangunan yang bernilai ekonomis dan cara mendapatkanya juga sangat mudah. Batu bata sering dibuat dengan beberapa inovasi salah satunya ialah interlocking dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat batu bata dan meningkatkan mutunya. Bahan yang digunakan pada proyek akhir ini untuk interlocking pasangan batu bata ialah baja tulangan polos yang memiliki diameter 6 dan 8 yang bertujuan untuk meningkatkan kuat geser agar tidak mudah mengalami patah getas. Panjang baja tulangan yang digunakan adalah 3 cm, 4 cm, 5 cm dan 7 cm. Panjang baja tulangan yang digunakan disesuaikan dengan kedalaman penetrasi bata yaitu 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm dan 2,5 cm dengan tebal spesi 2 cm. Dari hasil pengujian kuat tekan pasangan bata dengan interlocking menggunakan baja tulangan polos Ø6 mengalami penurunan dibandingkan dengan pasangan bata kontrol. Persentase penurunan kuat tekan pasangan bata masing-masing yaitu 18%, 17%, 15% dan 14% sedangkan persentase penurunan menggunakan baja tulangan polos Ø8 adalah 23%, 18%, 15% dan 13%. Pada pengujian kuat geser pasangan bata merah dengan interlocking menggunakan baja tulangan polos Ø6 mengalami peningkatan dari pasangan bata kontrol pada penetrasi 1 cm, 1,5cm dan 2,5 cm dengan persentase peningkatan masing-masing 24%, 62% dan 68%, akan tetapi pada penetrasi 0,5 cm mengalami penurunan sebesar 4% dari bata kontrol. Sedangkan menggunakan baja tulangan polos Ø8 juga mengalami peningkatan dari bata kontrol pada penetrasi 1 cm, 1,5 cm, dam 2,5 cm dengan persentase peningkatan masing-masing 44%, 70% dan 80%, pada penetrasi 0,5 cm juga mengalami penurunan sebesar 7% dari bata kontrol. Berat sampel kuat tekan pasangan bata interlocking menggunakan baja tulangan polos Ø6 mengalami penurunan dari berat sampel kontrol. Persentase penurunan berat bata berturut-turut yaitu 0,42%, 3%, 2%, dan 1%. Sedangkan berat sampel menggunakan baja tulangan polos Ø8 berat sampel mengalami peningkatan dari berat sampel kontrol. Persentase peningkatan berat bata berturut-turut yaitu 2,53%, 2,95%, 3,38%, dan 3,38%. Pada berat sampel kuat geser pasangan bata interlocking menggunakan baja tulangan polos Ø6, berat sampel pada penetrasi 0,5 cm, dan 1 cm mengalami penurunan dari berat sampel kontrol. Persentase penurunan berat bata ialah 1,76% dan 1,54%. Berat sampel pada penetrasi 1,5 cm, dan 2,5 cm mengalami peningkatan dari berat pasangan bata kontrol. Persentase peningkatan dari berat bata kontrol adalah 0,66% dan 1,76%. Pada berat sampel menggunakan baja tulangan polos Ø8, berat sampel mengalami peningkatan dari berat sampel kontrol. Persentase peningkatan berat bata be
Item Type: | Thesis (Diploma/Proyek Akhir) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil Bangunan Gedung-D3 |
Depositing User: | Risna Juita S.Sos |
Date Deposited: | 16 Jan 2025 07:44 |
Last Modified: | 16 Jan 2025 08:28 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/41 |