Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Gender Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas IV SDN 03 Pakan Kurai Kota Bukittinggi

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SD karena kegiatan pembelajaran masih terpusat pada guru. Siswa belum diberi pengetahuan yang cukup tentang cara penyelesaian pemecahan masalah matematika. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan permasalahan tersebut adalah dengan Model pembelajaran berbasis masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengungkap pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dan gender
terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment). Populasi dalam penelitian ini siswa SDN 03 Pakan Kurai Kota
Bukittinggi Semester 2 Tahun pelajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV A dan IV C SDN 03 Pakan Kurai Kota Bukittinggi. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling Untuk mendapat data penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah
matematika. Data yang terkumpul dianalisi dengan uji Mann Whitney U-test. Data penelitian dianalisis dan hasilnya menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari siswa yang diberi pembelajaran konvensional, (2) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa laki-laki yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari siswa laki-laki yang diberi pembelajaran konvensional, (3) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa perempuan yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari siswa
perempuan yang diberi pembelajaran konvensional (4) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender dalam mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa.