Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Berdasarkan Gaya Belajar Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Di Kelas III Gugus I Muaro Kabupaten Sijunjung

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalammerancang dan mengaplikasikan metode pengajaran matematika yang bervariasi masih kurang. Metode pengajaran berdampak pada dimensi perencanaan ataupunpelaksanaan pengajaran di kelas. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan hasil belajar peserta didik bergaya belajar kinestetik, bergaya belajar visual, danbergaya belajar auditorial yang diajar dengan model Pemecahan Masalah lebihbaik dari yang diajar secara konvensional.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasieksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III SD Negeri Gugus I Muaro Kecamatan Sijunjung. Pengambilan sampel pada penelitian inidilakukan dengan teknik Nonprobability Sampling. Yang terpilih sebagai kelaseksperimen adalah SDN 13 Muaro berjumlah 24, dan kelas kontrol adalah SDN22 Muaro berjumlah 24. Instrumen penelitian ini adalah teknik pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan Uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil belajar peserta didik bergaya belajar kinestetik yang diajar dengan model Pemecahan Masalah lebih baik dari yang diajar secara konvensional, (2) Hasil belajar matematika peserta didik yang memilki gaya belajar visual yang diajar dengan model Pemecahan Masalah lebih baik dari yang diajar secara konvensional, (3) Hasil belajar matematika peserta didik yang memilki gaya belajar auditorial yang diajar dengan model Pemecahan Masalah lebih baik dari yang diajar secara konvensional, (4) Motivasi belajar matematika peserta didik yang memilki gaya belajar kinestetik yang diajar dengan model Pemecahan Masalah lebih baik dari yang diajar secara konvensional, (5) Motivasi belajar matematika peserta didikyang memilki gaya belajar visual yang diajar dengan model Pemecahan Masalah lebih baik dari yang diajar secara konvensional, ((6) Motivasi belajar matematika peserta didik yang memilki gaya belajar auditorial yang diajar dengan model Pemecahan Masalah lebih baik dari yang diajar secara konvensional.