Dampak Kebijakan Mutasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan X Kabupaten Solok Selatan

Peneliti melihat terdapat konotasi buruk dalam kebijakan mutasi guru PNS di Kecamatan X. Mendalami proses pembuatan kebijakan mutasi hingga dikeluarkan atau dihasilkan kebijakan, pelaku kebijakan dan lingkungan kebijakan tersebut. Fenomena yang terjadi masih rendahnya kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan X, padahal kebijakan mutasi telah diberikan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tidak menggunakan populasi, penentuan informan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dan snowball sampling technique. Data penelitian dikumpulkan melalui data dengan teknik observasi partisipatif lengkap, Pengumpulan data dengan teknik observasi tidak berstruktur. Pengumpulan data dengan teknik wawancara tak terstruktur dan pengumpulan data dengan teknik pengumpulan dokumen. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility(validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) dan confirmability (obyektivitas). Hasil analisis data menunjukkan: 1) Kebijakan mutasi guru merupakan salah satu fungsi manajemen sistem kepegawaian Negara yang sangatfundamental, namun, sering kali mutasi pegawai ASN yang terjadi menimbulkan konotasi negatif, berbagai persoalan atau pun masalah. Mutasi kadang tidaksesuai dengan evaluasi terhadap berbagai persoalan kebutuhan kinerja pagawai dan bahkan mutasi dilakukan akibat dipengaruhi oleh kepentingan politik tertentu tanpa dampak yang signifikan terhadap kinerja, 2) Dampak terhadap kinerja guru adalah muncul kembali semangat kerja, karena melalui mutasi akan mengantarkannya pada penyegaran kerja, menuju suasana kerja baru, sehingga guru dapat lebih meningkatkan kompetensi, kinerja, serta profesionalitas dalam karier selaku tenaga pengajar dan pendidik. Sedangkan bagi tempat kerja yang ditinggalkan akibat mutasi praktis mengalami kendala dalam melaksanakan pelayanan publik di bidang pendidikan, dan bagi tempat pekerjaan yang baru justru akan menciptakan kompetisi dan perubahan iklim budaya organisasi.