Kajian Teknis Jalan Angkut untuk Meningkatkan Target Produktivitas Alat Angkut Overburden dari Front Penambangan-Disposal pada PT Allied Indo Coal Jaya, Unit Penambangan Parambahan, Sawahlunto

Jalan angkut merupakan salah satu prasarana dalam proses penambangan, diantaranya penghubung dari kantor ke area penambangan, penambangan kedisposal, penambangan ke stockpile dan lain sebagainya. Dengan belum
standarnya jalan angkut mengakibatkan kurangnya ruang gerak alat angkut pada saat melintasi jalan tersebut, hal ini dapat menghambat proses hauling yang mana
berkaitan terhadap pencapaian produktivitas alat angkut. Penelitian dilakukan pada pit puncak dengan kombinasi alat gali muat excavator Caterpillar dan alat
angkut Isuzu Giga FVZ 285, dengan target produktivitas sebesar 107.6 BCM/Jam,sedangkan produktivitas aktual alat angkut diperoleh 65.5 BCM/Jam. Penelitian
ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji lebar jalan dan kemiringan jalan angkut yang mempengaruhi terhadap tidak tercapainya target produktivitas overburden
dari front penambangan hingga disposal. Metode penelitian yang dilakukan yaitu metode kuantitatif, dimana pengambilan data diperoleh secara langsung dilapangan. Adapun data yang diambil di lapangan yaitu berupa data lebar jalan
lurus, lebar jalan tikungan serta kemiringan jalan. Dimana diperoleh lebar jalan tikungan sebesar 7.40 meter sedangkan standar jalan menurut AASHTO dengan
alat angkut terbesar yang melewati jalan seharusnya 8.40 meter untuk jalan lurus,dan 12.25 meter untuk jalan tikungan. Selain itu terdapat grade jalan yang tinggi
sebesar 9,6%. Hal ini mempengaruhi terhadap waktu edar alat angkut yang meningkat yaitu sebesar 16.43 menit, dengan tingginya waktu edar berpengaruh terhadap pencapaian target produktivitas overburden. Target produktivitas yang
telah ditentukan perusahaan sebesar 107,6 BCM/Jam pada bulan Januari, tidak tercapai sebagaimana mestinya, untuk itu dilakukan koreksi perbaikan jalan angkut yang disesuaikan dengan standar jalan menurut AASHTO, yang mana
waktu edar alat angkut sebelum perbaikan sebesar 16.43 menit, setelah dilakukan perbaikan menjadi 13.12 menit, sehingga aktual produktivitas alat angkut yang
mulanya sebesar 65.5 BCM/Jam meningkat menjadi 82 BCM/Jam.