Penerapan Regresi Logistik dalam Mengidentifikasi Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA UNP

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan tolok ukur prestasi mahasiswa
secara akademis. Dalam persaingan dunia kerja, lulusan Perguruan Tinggi dituntut
untuk lebih kreatif dalam mengembangkan potensi diri. IPK merupakan salah satu
bentuk potensi diri yang disyaratkan oleh perusahaan pencari tenaga kerja.
Pencapaian IPK yang tinggi diharapkan dapat mempermudah mahasiswa lulusan
Perguruan Tinggi untuk memperoleh pekerjaan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi IPK yaitu alasan memilih jurusan matematika, jalur masuk,
pekerjaan ayah, status pekerjaan ibu, biaya hidup, kondisi tempat tinggal, waktu
tempuh kekampus, lama belajar, kelengkapan buku referensi, keaktifan organisasi,
dan riwayat penyakit. Jika faktor yang dominan telah diketahui, maka nilai IPK
dapat dimaksimalkan. Oleh karena itu, rumusan dalam penelitian ini adalah
bagaimana model regresi logistik dalam mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi kualitas Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Jurusan
Matematika FMIPA UNP.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan alat
pengumpulan data berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Jurusan Matematika Tahun Masuk 2012 dengan jumlah sampel
sebanyak 106 orang. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi logistik biner.
Berdasarkan hasil penelitian, jika nilai IPK ≥ 2,75 dijadikan acuan, maka
diperoleh model dengan kriteria pemilihan model terbaik backward method pada
α = 0,1 adalah
Dimana variabel pekerjaan ayah, kelengkapan buku referensi dan riwayat
penyakit kronis/serius yang merupakan faktor yang mempengaruhi IPK
mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNP. Kecenderungan mahasiswa
memperoleh IPK ≥ 2,75 yang pekerjaan ayah sebagai pegawai/wiraswasta sebesar
2,983 kali dibandingkan mahasiswa yang pekerjaan ayah tidak pegawai/buruh dan
mahasiswa yang melengkapi buku referensi sebesar 3,739 kali dibandingkan
mahasiswa yang tidak melengkapi buku referensi yang diajukan dosen di tiap
mata kuliah serta yang tidak memiliki riwayat penyakit kronis/serius sebesar
7,681 kali dari mahasiswa yang menderita penyakit kronis/serius.