Efektivitas Teknik Cognitive Restructuring Setting Kelompok untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa di SMKN 6 Padang

Fenomena kebiasaan belajar dari tahun ke tahun menghantarkan seseorang kepadakegagalan akademik yang berkaitan dengan kebiasaan belajar siswa yang tidak memilikijadwal kegiatan belajar, sering menunda-nunda waktu, tidak memiliki catatan lengkap,jarang melaksanakan kegiatan belajar kelompok, dan tidak mengerjakan tugas. Jikafenomena ini dibiarkan maka akan berpengaruh pada hasil belajar sehingga perluditerapkan teknik cognitive restructuring setting kelompok untuk kebiasaan belajar siswa.Tujuan penelitian ini mengungkapkan 1) perbedaan kebiasaan belajar siswa padakelompok eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti teknik cognitive restructuringsetting kelompok, 2) perbedaan kebiasaan belajar siswa kelompok kontrol sebelum dansesudah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanpa perlakuan khusus, 3) perbedaanantara kebiasaan belajar siswa pada kelompok eksperimen yang mengikuti teknikcognitive restructuring setting kelompok dengan siswa pada kelompok kontrol yangdiberikan layanan bimbingan kelompok tanpa perlakuan khusus.Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Jenis penelitian iniQuasi Experiment dengan rancangan menggunakan desain tes awal (pretest) dan tesakhir (posttest). Sampel penelitian sebanyak 8 siswa untuk kelompok eksperimen padakelas XI TKJ 1 dan 8 siswa untuk kelompok kontrol pada kelas XI TKJ 2, penarikansampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Analisis statistik data yang digunakanpenelitian ini yaitu statistik nonparametrik. Instrumen penelitian yang digunakan modelSkala Likert, data dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test danKolmogorov-Smirnov Two Independent Sampels dengan bantuan SPSS versi 20.Hasil perilaku kebiasaan belajar menunjukkan 1) terdapat perbedaan yangsignifikan perilaku kebiasaan belajar kelompok eksperimen sebelum dan sesudahmengikuti teknik cognitive restructuring setting kelompok, 2) terdapat perbedaan yangsignifikan perilaku kebiasaan belajar kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikanlayanan bimbingan kelompok tanpa perlakuan khusus, 3) terdapat perbedaan perilakukebiasaan belajar kelompok eksperimen yang diberikan teknik cognitive restructuringsetting kelompok dengan kelompok kontrol yang diberikan layanan bimbingan kelompoktentang perilaku kebiasaan belajar tanpa perlakuan khusus, hal ini terlihat pada skor ratarataposttest kelompok eksperimen naik lebih tinggi dari pada skor rata-rata posttestkelompok kontrol. Implikasi dari hasil penelitian ini siswa dapat merumuskanpikiran-pikiran baru yang lebih positif sebagai pengganti pikiran-pikiran yangnegatif sebelumnya dan merumuskan rencana tindakan yang berguna untukmemodifikasi pikiran negatif menjadi pikiran positif terhadap perilaku kebiasaan belajar.