Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata melalui Metode Tutor Sebaya bagi Anak Tunagrahita Ringan

Penelitian ini diawali dengan permasalahan di SLB Wacana Asih Padang, seorang anak tunagrahita ringan yang sudah duduk di kelas V/C dasar tetapi belum mampu membaca kata. Hal ini terlihat pada saat peneliti melakukan pengamatan dan didapatkan hasil bahwa kemampuan membaca anak rendah dibandingkan dengan teman-teman satu kelasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen single subject research (SSR), desain A-B-A dan teknik analisis data menggunakan analisis visual grafik. Subjek penelitian adalah anak tunagrahita ringan dan target behavior dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca kata. Pengukuran variabel menggunakan persentase dari jumlah butir instrumen. Pengamatan dilakukan dalam tiga sesi yaitu pertama, sesi baseline (A1) enam kali, hasil persentase kemampuan membaca kata terletak pada rentang 50%- 45%. Sesi intervensi menggunakan metode tutor sebaya (B) sebanyak dua belas kali, hasil persentase kemampuan terletak pada rentang 48%-85%. Sesi baseline (A2) sebanyak empat kali, hasil persentase kemampuan terletak pada rentang 85%-85%. Kecenderungan arah, kecenderungan stabilitas, kecenderungan jejak data, dan perubahan level meningkat secara positif, serta persentase overlape (data yang tumpang tindih) pada analisis antar kondisi adalah 8,3% dan 0%. Semakin kecil persentase overlape, semakin kuat pengaruh intervensi terhadap perubahan perlakuan. Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan membaca kata dapat ditingkatkan melalui metode tutor sebaya bagi anak tunagrahita ringan di Kelas V/C dasar SLB Wacana Asih Padang. Peneliti menyarankan pada guru hendaknya dapat menggunakan metode tutor sebaya untuk meningkatkan kemampuan membaca kata anak tunagrahita ringan.