Pola Asuh Anak Perempuan dalam Keluarga Berpendidikan Rendah di Nagari Kumango Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cukup banyaknya anak perempuan yang putus sekolah pada tingkat SD dan SMP dan menikah muda pada keluarga yang orang tuanya berpendidikan rendah. Kondisi ini berdampak buruk pada kehidupan perempuan dan generasi yang akan datang. Maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola asuh anak perempuan dalam keluarga berpendidikan rendah, faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak perempuan dalam keluarga berpendidikan rendah dan implikasi pendidikan anak perempuan terhadap kehidupan mereka setelah dewasa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu pihak-pihak yang dinilai dapat memberikan data secara maksimal terkait pola asuh anak perempuan, seperti orang tua, anak perempuan, guru dan masyarakat. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik pengumpulan data. Hasil temuan menunjukkan bahwa anak-anak perempuan yang berasal dari keluarga yang orang tuanya berpendidikan rendah cenderung kurang termotivasi untuk berpendidikan lebih tinggi. Pendidikan anak perempuan yang rendah menyebabkan mereka menikah di usia muda karena orang tua memiliki pandangan dan harapan yang sangat sederhana untuk kehidupan anak terutama untuk pendidikan anak perempuan. Serta orang tua cenderung mendidik anak mereka secara tradisional, dalam arti pola asuh mereka terhadap anak-anak perempuan sering kali sama dengan pola asuh yang diterimanya dari orang tua sehingga tidak ada perubahan pola dan cara pandang perempuan untuk kehidupan yang lebih baik. Artinya telah terjadi regenerasi pola asuh yang mengabaikan pendidikan terhadap anak perempuan. Pengasuhan orang tua dilihat dari perlakuan-perlakuan orang tua yang kurang memberikan perhatian dan kepedulian, motivasi serta pengawasan untuk kehidupan anak terutama menyangkut pendidikan. Namun orang tua lebih memotivasi dan memberi perhatian pada anak untuk masalah materi dan menikah. Oleh karena itu, model-model pengasuhan orang tua yang seperti ini dikatakan pola asuh yang hanya sebatas melepas beban. Pola pengasuhan yang seperti ini, disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu orang tua yang tidak memilki konsep dalam mendidik anak, orang tua yang menikah pada usia yang masih muda, pekerjaan orang tua, kebiasaan/budaya yang belum mementingkan pendidikan untuk anak perempuan, serta kondisi geografis dan lingkungan