Efektivitas Model Pembelajaran Direct Instruction dalam Meningkatkan Kemampuan Membuat Tapai Singkong bagi Anak Tunagrahita Ringan di SLB Negeri 1 Padang: Quasi Eksperimen Kelas VII di SLB Negeri 1 Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendidikan keterampilan pada anak tunagrahita ringan yang berguna untuk kehidupannya. keterampilan boga materi yang diajarkan tidak disesuaikan dengan prakteknya. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa model pembelajaran direct instruction dapat meningkatkan kemampuan membuat tapai singkong pada anak tunagrahita ringan di SLB Negeri 1 Padang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang berbentuk preexperimental dessign atau sering disebut dengan quasi exsperiment dengan jenis one group pretest-posttest design. Nilai dari pretest dan posttest diolah serta dibandingkan dengan menggunakan uji Mann Whitney. Penilaian menggunakan tes perbuatan membuat tapai singkong yang terdiri dari tahap persiapan bahan, pengukusan dan peragian. Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction, yang terdiri dari lima fase yaitu, fase orientasi/menyampaikan tujuan, fase presentasi/demonstrasi, fase latiha n terbimbing, fase pengecekan pemahaman dan fase latihan mandiri. Hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan analisis data yang di lihat dari nilai pretest dan posttest. Data diolah agar lebih ilmiah dengan menggunakan uji Mann Whitney. Maka diperoleh Uhit = 2 dan Utab = 1 dengan n = 4 pada taraf signifikan 95% dan α = 0,05. Hipotesis alternatif diterima karena Uhit > Utab. Jadi terbukti bahwa model pembelajaran direct instruction efektif untuk meningkatkan kemampuan membuat tapai singkong bagi anak tunagrahita kelas VII di SLB Negeri 1 Padang. Saran dalam penelitian ini agar guru dapat menggunakan model pembelajaran Direct Instruction dalam meningkatkan kemampuan membuat Tapai singkong bagi anak tunagrahita.