Analisis Jam Operasional untuk Mencapai Target Produksi BWE 203 Jalur 1 Overburden dan Batubara Sebesar 235.000 BCM pada Bulan Agustus 2013 di Area Penambangan Batubara Muara Tiga Besar Utara, PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.

PT Bukit Asam (PTBA) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang mengelola sumber energi dibidang pertambangan batubara yang berlokasi
di Sumatera Selatan tepatnya di Tanjung Enim, yang memiliki izin usaha
penambangan seluas 90.702 Ha. Dalam proses penambangannya menggunakan 2
sistem penambangan yaitu Countinues Mining dan sistem Convensional.
Target produksi overburden pada bulan agustus 2013 adalah sebesar
160.000 BCM/bulan. Dari hasil perhitungan berdasarkan hasil pengamatan di
lapangan produksi overburden sebesar 40.848,49 BCM/Bulan, dan target produksi
batubara pada bulan agustus 2013 sebesar 75.000 BCM/Bulan. Produksi batubara
bulan agustus hanya sebesar 4.394,59 BCM/Bulan. Permasalahan tidak
tercapainya target dikarenakan belum optimalnya penggunaan alat gali muat dan
angkut overburden dan batubara BWE sistem Salah satunya ditandai dengan hasil
produksi yang belum optimal disemua shift kerja, hal ini disebabkan banyaknya
waktu yang hilang yang memperkecil effisiensi kerja dan jam jalan efektif yang
masih minim.
Solusinya agar produksi overburden sebanyak 160.000 BCM/Bulan, dan
Batubara sebesar 75.000 BCM/Bulan tercapai, yaitu dengan cara meminimalkan
hambatan-hambatan yang dapat mengurangi faktor efisiensi kerja dan
meningkatkan jam operasional yaitu sebanyak 327 jam/bulan dengan cara
menambahkan jam Standby ATU yang berjumlah 184 jam kepada kedua kegiatan
produksi penggalian overburden maupun batubara sebanyak 92 jam/penggalian,
sehingga produksi alat BWE 203 meningkat, untuk overburden sebesar 161.153,2
BCM/bulan dan batubara sebesar 77.295,2 BCM/bulan, maka produksi aktual
sebanyak 45.243,08 BCM/bulan meningkat menjadi 238.448,4 BCM/Bulan,
sehingga target produksi alat BWE 203 sebanyak 235.000 BCM pada bulan 2013
tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan