Studi Tentang Ragam Hias Batik Loempo di Kampung Ampuan Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan

Daerah yang memiliki sentra industri batik yang terdapat di Kabupaten
Pesisir Selatan salah satunya ada di Nagari Lumpo Kecamatan IV Jurai Painan.
Batik loempo merupakan ciri khas budaya dari Kabupaten Pesisir Selatan. Batik
loempo ini memiliki keunggulan berupa cirikhas yaitu hampir setiap kain batiknya
memakai motif itiak pulang patang, hal itu juga sebagai identitas dari batik
loempo. Batik loempo juga mempunyai makna alur cerita dalam satu kain batik
dan juga memiliki desain motif yang diangkat dari motif ukiran rumah gadang.
Dari motif, kombinasi warna, proses pembuatan desain motif batik loempo belum
terdeskripsikan dengan baik sehingga tidak banyak masyarakat yang
mengetahuinya. Jadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan desain
motif, kombinasi warna, proses pembuatan desain ragam hias motif batik loempo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Data dikaji dan di analisa dengan langkah-langkah reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Informan
dalam penelitian ini yaitu pemilik dan pengerajin Batik Loempo.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa batik loempo memiliki motif batik yang
di angakat dari motif ukiran rumah gadang seperti siriah gadang, aka cino, itiak
pulang patang, kaluak paku, bungo pacu ari-ari, rumah gadang, rangkiang,
harimau kuranji, naga, burung hong, dan ada ikon daerah yang di stilasi ke motif
batik loempo seperti tugu rabab pasisia, jam gadang dan sebagainya. Untuk
kombinasi warna yang digunakan yaitu warna monokromatis, analogus. Proses
pembuatan desain motif ragam hias yang pertama mencari sumber inspirasi dari
ukiran rumah gadang dan lingkungan sekitar kemudian distilasi menjadi motif
batik, setelah itu di desain melalui komputer dengan aplikasi photoshop dengan
desain yang diinginkan dalam satu bidang kain, setelah itu desain motif
dipindahkan ke kertas minyak baru di complak ke kain yang akan di canting
menjadi kain batik.