Afid, Muhammad (2018) Perbedaan Kesehatan Lingkungan Dimoderatori Oleh Kawasan Hutan dan Petugas Kesehatan di Kabupaten Solok. Masters/Tesis thesis, Universitas Negeri Padang.
final_03_MUHAMMAD_AFID_15168009_2129_2018.pdf
Download (1MB)
Abstract
Perubahan komponen lingkungan hidup dan pengaruhnya terhadap manusia berjalan sangat dinamis seiring perubahan waktu, salah satu contohnya di Kabupaten Solok adalah kawasan hutan. Mengingat hampir 50% dari luas wilayah administrasi Kabupaten Solok adalah kawasan hutan dan merupakan hulu dari Daerah Aliaran Sungai (DAS) Batang hari, Agam Kuantan dan Indragiri Rokan dengan ketinggian yang bervariatif seharusnya memberikan banyak manfaat berupa ketersediaan pasokan air dan udara bersih disamping manfaat secara fisik berupa hasil hutan kayu dan non kayu bagi kehidupan masyarakat di Kabupaten Solok. Penilaian Resiko Kesehatan Karena Lingkungan dengan tujuan melengkapi data primer tentang sanitasi dan higienitas di tingkat nagari serta mendapatkan gambaran jelas tentang sarana dan prasarana sanitasi dan perilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan di Kabupaten/Kota. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan perbedaan kesehatan lingkungan dimoderatori oleh kawasan hutan dan petugas kesehatan. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan Ex post Facto dan jumlah sampel sebanyak 74 nagari, uji statistik yang digunakan Anova satu arah dan Uji T. Hasil uji T untuk kawasan hutan thitung 0.336 > ttabel 0.05 menunjukkan Wilayah yang berbatasan dengan kawasan hutan, memiliki resiko sanitasi lingkungan yang lebih tinggi, dibandingkan wilayah yang tidak berbatasan dengan kawasan hutan. Dan Hasil Uji Annova Ftabel > Fhitung (3.130 > 0.592) artinya rata-rata ketersediaan jumlah petugas kesehatan terhadap starata wilayah beresiko sanitasi adalah tidak sama (ada perbedaan) berarti ketersediaan jumlah petugas kesehatan banyak, cukup dan sedikit memberikan perbedaan terhadap strata wilayah beresiko sanitasi, jadi dapat dikatakan bahwa, ketersediaan petugas kesehatannya yang lebih banyak memberikan pengaruh terhadap tingkat kesehatan lingkungan yang lebih baik. Berdasarkan uraian dan penjelasan hasil pengujian hipotesis maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Pertama, tidak terdapat perbedaan kesehatan lingkungan yang signifikan antara wilayah yang berbatasan kawasan hutan dengan wilayah yang tidak berbatasan kawasan hutan. Kedua, terdapat perbedaan kesehatan lingkungan antara wilayah yang ketersediaan jumlah petugas kesehatannya banyak, cukup dan sedikit. Berarti jumlah ketersediaan petugas kesehatan yang lebih banyak tidak memberikan dampak secara langsung, Ketiga, Pengaruh jumlah penduduk terhadap strata wilayah beresiko sanitasi di Kabupaten Solok dalam satu wilayah administrasi tertentu ikut menentukan tingkat kesehatan lingkungan atau strata wilayah beresiko sanitasi. Perlunya peningkatan pembinaan sosialisasi dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan penduduk setempat atau masyarakat dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan.
| Item Type: | Thesis (Masters/Tesis) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Kesehatan, Kawasan Hutan, Solok. |
| Subjects: | Q Science > QK Botany |
| Divisions: | Sekolah Pascasarjana > Ilmu Lingkungan-S2 |
| Depositing User: | Perpustakaan dan Penerbitan UNP |
| Date Deposited: | 22 Dec 2025 09:47 |
| Last Modified: | 22 Dec 2025 09:47 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/34230 |
