Kehidupan Remaja Perkotaan dalam Novel Teenlite The Unfunniest Comedy Karya Wiwien Wintarto

penelitian ini ada enam. (1) mendeskripsikan representasi
kesenangan kepribadian remaja kota dalam novel teenlite The Unfunniest Comedy
karya Wiwien Wintarto, (2) mendeskripsikan representasi prestise rekreasi remaja
kota dalam novel teenlite The Unfunniest Comedy karya Wiwien Wintarto, (3)
mendeskripsikan representasi kesenangan kelompok sepermainan remaja kota
dalam novel teenlite The Unfunniest Comedy karya Wiwien Wintarto, (4)
mendeskripsikan representasi kenakalan remaja kota dalam novel teenlite The
Unfunniest Comedy karya Wiwien Wintarto, (5) mendeskripsikan representasi
hipoaktivisme remaja kota dalam novel teenlite The Unfunniest Comedy karya
Wiwien Wintarto, dan (6) mendeskripsikan representasi kultisme remaja kota
dalam novel teenlite The Unfunniest Comedy karya Wiwien Wintarto.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel teenlite The Unfunniest
Comedy karya Wiwien Wintarto. Data penelitian adalah frasa, klausa, kalimat,
yang mengindikasikan permasalahan kehidupan remaja perkotaan. Instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri dibantu oleh format pengumpulan data yang
dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: Pertama, membaca
dan memahami novel. Kedua, melakukan studi kepustakaan yang berhubungan
dengan masalah penelitian. Ketiga, mencari dan mencatat peristiwa yang
berhubungan dengan kehidupan remaja perkotaan yang terdapat dalam novel
teenlite The Unfunniest Comedy karya Wiwien Wintarto. Teknik pengabsahan
data menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian yang ditemukan dalam novel teenlite The Unfunniest
Comedy karya Wiwien Wintarto yaitu, (1) representasi kesenangan kepribadian
dalam novel yaitu membaca tabloid dan menonton film, (2) representasi prestise
rekreasi dalam novel yaitu kegiatan remaja berbelanja ke mall, rumah di area
pemukiman mewah di Lazuardi Estate, restoran mewah yang didatangi untuk
makan, mobil sebagai kendaraan yang dimiliki, bioskop sebagai tempat hiburan
yang dikunjungi, dan pekerjaan di industri hiburan. (3) representasi kesenangan
kelompok sepermainan dalam novel yaitu remaja yang dapat mengungkapkan
gagasan di dalam kelompok tersebut dan remaja menentapkan aturan-aturan
dalam pergaulan, (4) representasi kenakalan remaja dalam novel ialah kenakalan
melawan status yaitu membolos sekolah dan meninggalkan kewajiban latihan, (5)
representasi hipoaktivisme dalam novel ialah remaja bergantung kepada orang
lain dalam pergaulan sehari-hari, (6) representasi kultisme yang terdapat di dalam
novel ialah perilaku remaja yang meniru tokoh idolanya dan menyimpang dari
aturan bermasyarakat.