Struktur dan Fungsi Sosial Cerita Rakyat Legenda Syekh Katik Sangko di Kelurahan Pasir Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman

Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendeskripsikan struktur cerita rakyat
legenda Syekh Katik Sangko di Kelurahan Pasir Kecamatan Pariaman Tengah
Kota Pariaman, dan (b) mendeskripsikan fungsi sosial cerita rakyat legenda Syekh
Katik Sangko di Kelurahan Pasir Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat legenda Syekh Katik Sangko.
Informan penelitian ini ditetapkan berdasarkan teknik purposive yaitu teknik
penentuan informan dengan menetapkan persyaratan. Instrumen penelitian ini
adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat bantu penelitian. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, dilakukan
perekaman cerita rakyat legenda Syekh Katik Sangko kemudian hasil rekaman
ditranskripsikan. Hasil transkripsi dialihbahasakan dari bahasa daerah
Minangkabau di Kelurahan Pasir Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman ke
dalam bahasa Indonesia. Tahap kedua, dilakukan pengumpulan data tentang
lingkungan penceritaan. Teknik pengabsahan data menggunakan teknik
triangulasi. Teknik penganalisisan data dilakukan melalui empat tahap. Tahap
pertama, dilakukan inventarisasi data. Tahap kedua, dilakukan tahap klasifikasi
atau analisis data. Tahap ketiga, dilakukan pembahasan dan penyimpulan hasil
klasifikasi atau analisis data. Tahap keempat, dilakukan tahap pelaporan berupa
skripsi.
Hasil dari penelitian ini adalah (a) struktur cerita rakyat legenda Syekh
Katik Sangko di Kelurahan Pasir Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman,
dan (b) fungsi sosial cerita rakyat legenda Syekh Katik Sangko di Kelurahan Pasir
Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman. Ditemukan bahwa pada cerita
rakyat legenda Syekh Katik Sangko di Kelurahan Pasir Kecamatan Pariaman
Tengah Kota Pariaman memiliki 10 orang tokoh. Alur pada cerita terbagi atas tiga
tahap yakni tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Latar tempat pada cerita
adalah Tandikat, Ulakan, Aceh, Pariaman dan sekitarnya. Latar waktu pada cerita
tidak jelas namun informan hanya mengatakan latar waktu sekitar 250 tahun yang
lalu. Latar suasana dalam cerita adalah sedih. Gaya bahasa yang digunakan mudah
dipahami, menarik, dan mengandung sugesti estetik pada tokoh. Tema dalam
cerita ini adalah penyebaran agama Islam di Pariaman dan amanat dalam cerita ini
adalah ingatlah jasa pahlawan tokoh ulama yang mengembangkan agama Islam
pada zaman dahulu. Fungsi sosial yang ditemukan yaitu sarana pendidikan,
mewariskan, dan jati diri.