Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang di Pit Punai PT. Asmin Bara Bronang, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

Dalam kegiatan Pengalaman Lapangan Industri ini, penulis tertarik ketika melihat kondisi lapangan di lokasi Pit Punai PT. Asmin Bara Bronang, dimana banyak ditemukan genangan air di wilayah pit Punai. Hal ini menyebabkan Mine
Dewatering menjadi hal penting yang harus diatasi sebelum mengeksploitasi cadangan yang belum ditambang.
Luasan Catchment Area di seputaran Pit Punai adalah 289,64 Hektar, dengan elevasi tertinggi 80 mdpl, sedangkan elevasi terendah 10 mdpl. Perhitungan curah hujan rencana ditentukan menggunakan Distribusi Gumbel, perhitungan curah hujan rencana selama dua tahun adalah 529,76 mm/bulan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Intensitas hujan rencana pada tahun 2019 dan 2020 sebesar 0,7416 mm/jam, koefisien aliran 0,9, daerah tangkapan hujan
289,64 Ha, debit air limpasan 16.947.446,4 m 3/tahun dan perhitungan debit air tanah tidak dilakukan, dikarenakan kurangnya data bor yang diberikan oleh perusahaan, namun pihak perusahaan memberikan jumlah debit air tanah yang
telah dikalkulasikan oleh pihak perusahaan sebesar 1.422 m
3/jam, untuk debit air tanah tahunan adalah sebesar 12.456.720 m3/tahun, sehingga didapatkan hasil
debit limpasan yang masuk ke sump adalah 29.404.166,4 m 3
/tahun.
Dari spesifikasi pompa diketahui debit aliran maksimum pompa Multiflo 390 adalah 8.593.655,04 m3/tahun dan debit aliran maksimum 2 pompa Multiflo 420adalah 22.251.814,4 m3/tahun.
Dengan 680 jam kerja per bulan maka diperlukan 1 unit pompa Multiflo 390 dan 2 pompa Multiflo 420 untuk pengeringan air yang masuk ke main sump dalam periode 2019 dan 2020.