Karateristik Pemerataan Pendidikan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat dengan Analisis Biplot

Merata atau tidaknya pendidikan di suatu daerah dapat dilihat dari berbagai aspek seperti ketersediaan guru, sarana prasarana pendidikan dan lain-lainya. Pendidikan di Sumatera Barat masih belum merata, terlihat dari masih ada daerahdaerah yang kekurangan guru. Tidak meratanya pendistribusian guru berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan di daerah tersebut. Rendahnya kualitas pendidikan daerah Kabupaten/Kota akan berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan di Sumatera Barat. Oleh karena itu, perlu diketahui karakteristik pemerataan pendidikan masing-masing daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat agar pemerintah daerah dapat membuat perencanaan pembangunan pendidikan yang tepat ke depannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pemerataan pendidikan masing-masing daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat untuk setiap jenjang pendidikan. Analisis yang digunakan adalah analisis biplot. Analisis ini merupakan salah satu teknik peubah ganda yang dapat memberikan gambaran tentang objek dan peubah dalam satu grafik. Analisis Biplot didasarkan pada penguraian nilai singular (Singular Value Decomposition) dari suatu matriks. Dari hasil penguraian nilai singular diperoleh matriks pendekatan terbaik yang entri-entrinya adalah titik-titik koordinat objek dan peubah yang akan diplot. Pada penelitian ini, Analisis Biplot diterapkan pada data indikator pemerataan pendidikan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2014. Tampilan biplot memberikan informasi bahwa pemerataan pendidikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA belum merata untuk setiap Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Hal ini disebabkan oleh masih terdapat daerah yang kekurangan guru. Pada jenjang pendidikan SD/MI terdapat satu kabupaten yang kekurangan guru. Belum meratanya pendidikan Kabupaten/Kota di Sumatera Barat juga disebakan oleh masih terdapatnya daerah yang kekurangan prasarana pendidikan seperti ruang kelas. Untuk jenjang pendidikan SD/MI terdapat dua daerah yang masih membutuhkan penambahan ruang kelas. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA terdapat lima daerah yang membutuhkan penambahan ruang kelas.