Perbedaan Fonetik dan Leksikon Bahasa Melayu Ranai dan Sedanau Kabupaten Natuna.

Aganti, Gina (2016) Perbedaan Fonetik dan Leksikon Bahasa Melayu Ranai dan Sedanau Kabupaten Natuna. Masters/Tesis thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_2_GINA_AGANTI_14174050_6007_2016.pdf] Text
final_2_GINA_AGANTI_14174050_6007_2016.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berisikan kajian tentang perbedaan fonetik dan leksikon bahasa Melayu Ranai dan Sedanau kabupaten Natuna. Bahasa Melayu ini digunakan oleh sebagian besar penduduk yang tinggal di kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.Tujuannya untuk menjelaskan (1) perbedaan sistem fonetik bahasa Melayu Ranai dan Sedanau, dan (2) Mendeskripsikan perbedaan leksikon bahasa Melayu Ranai dan Sedanau. Penelitian ini menggunakan metode simak dan cakap. Sumber data berjumlah 274 kosakata yang terbagi atas 200 kosakata dasar versi Swadesh dan 74 kosakata budaya. Sumber data diperoleh dengan cara observasi langsung ke lapangan menemui beberapa orang dari penduduk yang berasal dari kedua daerah tersebut. Adapun jumlah dari informan adalah enam orang yang dibagi menjadi dua kelompok mewakili kedua daerah tersebut. Setelah data terkumpul selanjutnya data ditranskipsikan, diidentifikasi, diklasifikasikan, dan dibuat simpulan. Berdasarkan temuan penelitian, ditemukan bahwa bahasa Melayu Ranai memiliki 6 vokoid, 20 kontoid, 8 diftong, 3 buah deret vokoid,4 buah deret kontoid dalam bahasa Melayu Sedanau ditemukan 6 vokoid, 20 kontoid, 5 diftong, 4 buah deret vokoid, 4 buah deret kontoid. Namun, terdapat perbedaan dari segi penggunaannya. Pada bahasa Melayu Ranai lebih banyak menggunakan vokoid [e] sedangkan pada bahasa Melayu Sedanau lebih banyak menggunakan vokoid [a], [i], dan [o]. Jika dalam sebuah suku kata pada bahasa Melayu Ranai terdapat kontoid [g], [k], [d], dan [b] maka dalam bahasa Melayu Sedanau menggunakan kontoid [k], [g], [t], dan [p] dalam bahasa Melayu Sedanau. Bahasa Melayu Ranai lebih banyak menggunakan diftong dalam pengucapannya. Pada bahasa Melayu Sedanau tidak ditemukan penggunaan diftong [∂u], [uo], dan [au]. Deret kontoid [nd] hanya ditemukan pada bahasa Melayu Ranai sedangkan pada bahasa Melayu Sedanau tidak menggunakan deret kontoid [nd] tetapi kontoid [t]. Perbedaan leksikon hanya ditemukan pada bentuk verba, adjektiva, dan nomina. Perbedaan fonetik dan leksikon kedua daerah ini disebabkan oleh faktor geografis.

Item Type: Thesis (Masters/Tesis)
Uncontrolled Keywords: fonetik, leksikon, bahasa Melayu Ranai
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures
Divisions: Sekolah Pascasarjana > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S2
Depositing User: Perpustakaan dan Penerbitan UNP
Date Deposited: 22 Dec 2025 04:47
Last Modified: 22 Dec 2025 04:47
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/33980

Actions (login required)

View Item
View Item