Meningkatkan Pemahaman Mendengar Siswa pada Pembelajaran Teks Narratif dengan Menggunakan Metacognitive Model pada Siswa Kelas X-3 SMAN 1 Sawahlunto.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mendengar siswa pada pembelajaran teks narratif melalui panggunaan metacognitive model pada kelas X-3 SMAN 1 Sawahlunto, dan untuk menjelaskan factor apa saja yang dapat meningkatkan pemahaman mendengar siswa pada pembelajaran teks narratif melalui penggunaan metacognitif model pada kelas X-3 SMAN 1 Sawahlunto. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 di SMAN 1 Sawahlunto. Peneliti mengamati kemampuan mendengar siswa terhadap teks narratif sebelum melakukan penelitian. Berdasarkan pengamatan tersebut, ditemukan bahwa siswa mempunyai masalah dalam pemahaman mendengar pada teks narratif. Masalah tersebut penting untuk dicarikan pemecahannya melalui suatu penelitian. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Masing-masing siklus melibatkan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan perenungan. Setelah memberikan latihan dan tes mendengar pada siklus pertama, kemampuan mendengar siswa masih belum mencapai kompetensi yang diharapkan. Sehingga peneliti perlu melanjutkan ke siklus kedua. Dari latihan dan tes mendengar yang diberikan pada siklus kedua, pemahaman mendengar siswa meningkatkat, tetapi hasilnya belum memuaskan . Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitian ke siklus ketiga. Selama pelaksanaan siklus ketiga tersebut, pemahaman mendengar siswa lebih baik Setelah menganalisis hasil mendengar siswa dan mengamati kondisi proses pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa pemahaman mendengar siswa pada teks narrative melalui metacognitive model lebih baik. Sehingga penelitian dapat diakhiri pada siklus ketiga. Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan, penggunaan metacognitive model pada pembelajaran teks narrative dapat meningkatkan pemahaman mendengar siswa. Di samping itu, proses pembelajaran lebih aktif, menarik, dan komunikatif, serta dapat mengenalkan siswa pada konteks penggunaan bahasa yang sebenarnya.