Teknik Menenun Songket Rawang Dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) Di Rumah Tenun Songket Rawang Kamang Hilia Kabupaten Agam

Penelitian ini adalah tentang teknik menenun songket di rumah tenun songket Rawang dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yag mereka buat sendiri. Alat ini berbeda dengan ATBM yang lain, dimana alat tenun ini memiliki
alat yang di sebut dengan karok motif, yang berfungsi untuk menyimpan motif yang akan di tenun. Sehingga pada proes menenun pada tahap berikutnya kita tidak perlu mebuat motif kembali karena motif yang telah kita buat sebelumnya sudah disimpan pada alat yang disebut dengan karok motif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk alat tenun ,fungsi bagian-bagian alat tenun dan teknik
menenun dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yaitu berupa data primer dan data sekunder. Informan penelitian ini adalah pimpinan rumah tenun songket rawang, pembina rumah tenun songket rawang, dan pengrajin rumah tenun songket Rawang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisa model interaktif yang berkaitan dengan pokok permasalahan dengan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu bentuk alat tenun bukan mesin, fungsi bagaian alatalat tenun, kemudian teknik menenun songket Rawang. Bentuk alat tenun bukan mesin berbentuk empat persegi panjang yang terbuat dari bahan kayu dan terdiri dari alat-alat tenun yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Teknik menenun songket Rawang dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang mana alat
tenun ini memiliki karok motif yang dapat menyimpan motif tanpa harus membuat motif secara terus menerus. Motif yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya, dapat kita simpan di karok motif Untuk proses penyimpanan motif ini kita sungkit motif terlebih dahulu kemudian motif tersebut di simpan sementara di lidi-lidi, setelah semua motif terbentuk baru di pindahka ke karok motif untuk di simpan.