Kesantunan Berbahasa dalam Film Hafalan Sholat Delisa dan Implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia

Sari., Silfana (2022) Kesantunan Berbahasa dalam Film Hafalan Sholat Delisa dan Implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_1_SILFANA_SARI_18016184_7309_2022.pdf] Text
final_B1_1_SILFANA_SARI_18016184_7309_2022.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kesantunan berbahasa sangat penting
dalam kehidupan manusia, fenomena kesantunan berbahasa tidak hanya berkaitan
aspek kebahasaan tetapi juga aspek kebudayaan (aturan sosial atau moral).
Penelitian ini bertujuan untuk pertama, mendeskripsikan prinsip kesantunan
berbahasa dalam film Hafalan Sholat Delisa. Kedua, mendeskripsikan bentuk
pelanggaran dalam film Hafalan Sholat Delisa. ketiga, mendeskripsikan konteks
berbahasa dalam film Hafalan Sholat Delisa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Data penelitian ini adalah tuturan yang dituturkan dalam film Hafalan Sholat
Delisa yang mengandung prinsip kesantunan berbahasa, prinsip pelanggan
kesantunan berbahasa dan konteks dalam film Hafalan Sholat Delisa. Langkah
langkah menganalisis data adalah mengklasifikasikan data, mengidentifikasi data,
menganalisis dan membahas data, menarik kesimpulan.
Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan dapat disimpulakan bahwa
terdapat pematuhan dan pelanggaran prinsip sopan santun Leech yang digunakan
para tokoh di dalam film Hafalan Sholat Delisa. Pematuhan maksim-maksim
pada prinsip kesantunan yang ditemukan dalam dialog para tokoh, yaitu maksim
kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati,
maksim kesepakatan, maksim simpati. Bentuk pematuhan kesantunan berbahasa
yang ada dalam film Hafalan Sholat Delisa, yaitu “Abi Delisa cinta Abi karena
Allah” kutipan tersebut merupakan prinsip pematuhan maksim kearifan,
sedangkan bentuk pelanggaran kesantunan berbahasa dalam film Hafalan Sholat
Delisa, yaitu “Aisyah Sebal Delisa dapat hadiah kalung yang ada huruf D nya,
kalung Delisa lebih bagus dari pada kalung Aisyah” kutipan tersebut merupakan
pelanggaran maksim pujian. Pematuhan prinsip kesantuan berbahasa yang paling
dominan adalah maksim simpati sedangkan pematuhan kesantunan berbahasa
yang sedikit ditemukan adalah maksim kerendahan hati dan pelanggaran
pematuhan kesantunan berbahasa yang banyak ditemukan adalah maksim pujian
sedangkan pelanggaran maksim kerendahan hati di dalam film Hafalan Sholat
Delisa ini tidak ditemukan, karena dalam tuturan para tokoh tidak berusaha
memuji diri sendiri semaksimal mungkin dan mengecam diri sendiri sekecil
mungkin, sehingga tidak ada yang mementingkan dirinya sendiri. Jumlah data
yang termasuk ke dalam prinsip kesantunan berbahasa lebih banyak dibandikan
prinsip pelanggaran kesantunan berbahasa. Konteks tuturan yang paling dominan
dalam film Hafalan Sholat Delisa adalah santun dan bercanda.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos
Date Deposited: 22 Dec 2025 07:18
Last Modified: 22 Dec 2025 07:18
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/33866

Actions (login required)

View Item
View Item