Respons Verbal Anak Usia 5-6 Tahun terhadap Tindak Tutur Direktif Orang Tua: Kasus Anak dan Orang Tua Berbahasa Kerinci

Penelitian mengenai respons verbal anak usia 5-6 tahun terhadap tindak tutur direktif orang tua perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana respons yang diberikan oleh anak terhadap tindak tutur tersebut. Alasan mengkaji tindak tutur direktif adalah tindak tutur direktif merupakan salah satu tindak tutur yang berpotensi mengancam muka (citra diri) pelaku tutur. Untuk itu, agar tidak mengancam muka pelaku tutur, penutur perlu memilih strategi yang digunakan. Oleh sebab itu, perlu diketahui strategi apa yang layak digunakan oleh orang tua ketika melaksanakan tindak tutur direktif agar anak memberikan respons positif. Sebaliknya, strategi seperti apa yang tidak layak digunakan oleh orang tua yang membuat anak memberikan respons negatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah orang tua dan anak usia 5-6 tahun yang menggunakan bahasa Kerinci. Data penelitian ini berupa tindak tutur direktif dan strategi bertutur orang tua serta respons verbal anak usia 5-6 tahun. Data dikumpulkan melalui pengamatan langsung di lapangan. Data dianalisis dengan cara menginventarisasi, mengidentifikasi, dan mengklasifikasi bentuk tindak tutur direktif, strategi bertutur, dan respons verbal anak, kemudian menghubungkan dengan teori untuk menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) bentuk tindak tutur direktif yang digunakan oleh orang tua adalah tindak tutur menyuruh, melarang, menyarankan, dan meminta; (2) strategi bertutur yang digunakan oleh orang tua adalah menyuruh dengan strategi BTTB, BTBKP, BTBKN, dan BDS, melarang dengan strategi BTBKP, BTBKN, BDS, menyarankan dengan strategi BTTB, BTBKP, dan BTBKN, serta meminta dengan strategi BTTB dan BTBKP; (3) anak memberikan respons positif terhadap tindak tutur menyuruh dengan strategi BTBKP dan BTBKN, melarang dengan strategi BTBKP, BTBKN, dan BDS, menyarankan dengan strategi BTTB dan BTBKN, dan meminta dengan strategi BTBKP. Sebaliknya, anak memberikan respons negatif terhadap tindak tutur menyuruh dengan strategi BTTB dan BDS, melarang dengan strategi BTTB, menyarankan dengan strategi BTBKN, dan meminta dengan strategi BTTB.