Struktur dan Fungsi Mantra Pamanih di Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah

Feronika, Winda (2013) Struktur dan Fungsi Mantra Pamanih di Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_1_WINDA_FERONIKA_12074_2653_2013.pdf] Text
final_B1_1_WINDA_FERONIKA_12074_2653_2013.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita yang ada di tengah kehidupan bermasyarakat, bahwa masyarakat tradisional Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah masih menggunakan mantra pamanih di dalam kehidupannya sehari-hari pada zaman modern ini. Oleh karena itu, peneliti perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna menggali pengetahuan tentang struktur dan fungsi mantra pamanih di dalam kehidupan masyarakat Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang struktur mantra, aspek pendukung dalam pembacaan mantra, proses pewarisan mantra dan fungsi mantra pamanih di Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sebuah mantra pamanih di Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah memiliki tiga struktur, yaitu bagian pembukaan, isi, dan penutup. Bagian pembukaan sebuah mantra diawali dengan mengucapkan lafaz bismillahirrahmanirrahim. Bagian isi mantra pamanih mengandung kata perintah, seruan dan ancaman. Sedangkan bagian penutup peneliti memperoleh berbagai bentuk variasi penutupan mantra, yaitu dengan mengucapkan bacaan berkat la ilaha illallah hu allah, barakaik la ilaha illallah, kabua bakaraik la ilaha illallah, barakaik kulimah la ilaha illallah. Aspek pendukung pembacaan mantra adalah: (1) waktu pembacaan mantra, yaitu hari Senin dan Kamis malam, tetapi ada pula yang disesuaikan dengan kapan pemantra ingin membawakannya, (2) tempat pembacaan mantra dilakukan di rumah sebelum bepergian, (3) peristiwa atau kesempatan, dilakukan sebelum melakukan aktivitas atau ketika menghadapi objek, (4) pelaku dalam membawakan mantra adalah pemantra sendiri, yaitu seseorang yang telah diberi izin oleh dukun atau pawang, (5) perlengkapan dalam membawakan mantra, berupa minyak, bedak atau segala sesuatu benda yang dapat menghasilkan bau, (6) pakaian yang digunakan dalam membawakan mantra harus bersih dan menutup aurat bagi pemantra perempuan, (7) cara dalam membawakan mantra yang terpenting adalah dengan berkonsentrasi penuh. Proses pewarisan mantra dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui pertalian darah dan berguru. Fungsi mantra pamanih di dalam kehidupan dikategorikan ke dalam tiga fungsi yaitu, sebagai alat pemikat, alat balas dendam, dan kelancaran karir.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Mantra pamanih
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Perpustakaan dan Penerbitan UNP
Date Deposited: 21 Dec 2025 17:50
Last Modified: 21 Dec 2025 17:50
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/33787

Actions (login required)

View Item
View Item