Estimasi Biaya Lubang Maju pada Lubang Bukaan Penambangan Batubara di THC.01 CV. Tahiti Coal

CV. Tahiti Coal merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, Lahan yang dikelola CV. Tahiti Coal dulunya merupakan Tanah Ulayat Kolok, Sijantang. Yang mana pada awal tahun 2005 PT. Bukit Asam sebagai perusahaan yang terlebih dahulu melaksanakan kegiatan penambangan, melakukan pelepasan lahan kepada Pemerintah Daerah Sawahlunto. Berdasarkan keputusan Walikota No. 05.29 PERINDAGKOP tahun 2005 Tanggal 25 Desember 2005, CV. Tahiti Coal resmi memperoleh Kuasa Penambangan untuk melakukan kegiatan ekploitasi (KW. 05116 THC) dengan luas KP (Kuasa Penambangan) sebesar 53,80 Ha yang terletak di Daerah Sangkar Puyuh, Sawahlunto. Cadangan batubara ini yaitu ± 400.000 ton dengan kalori 6000 – 7000 Kkal/kg.
CV. Tahiti Coal melakukan penambangan batubara metoda tambang dalam dengan sistem room and pillar. Adanya Patahan sejauh 6 meter menjadi salah satu masalah terganggunya kegiatan penambangan dengan menurunnya produksi batubara di CV.Tahiti Coal. Sebelum kegiatan penambangan dilakukan harus adanya system manajemen yang baik dari perusahaan agar tidak mengalami kerugian yang besar dalam kegiatan penambangan.
Sistem Manajemen yang diperlukan adalah Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya tidak Tetap (Variable Cost ) dan biaya Depresiasi alat alat tambang antara lain: Blower, Jack Hammer,dan Pompa Celup. Sehingga bisa diketahui berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam kegiatan penambangan.
Dari hasil perhitungan yang didapat biaya tetap dan biaya tidak tetap yang mana perusahaan mengeluarkan biaya pada bulan februari sebesar Rp. 94.218.113,84- dan untuk bulan Maret perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp.107.388.901,-.