Evaluasi Reklamasi Lahan Bekas Tambang di Penambangan PT. Timah (Persero) Tbk Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka

PT. Timah (Persero) Tbk Unit Pemali merupakan unit produksi darat
terbesar yang dimiliki oleh PT. Timah, Tbk yang saat ini berpusat di Pangkal
Pinang. Sistem penambangan yang diterapkan pada Tambang Timah Unit Pemali
ini adalah sistem tambang terbuka (Open Pit). PT. Timah (Persero) Tbk Unit
Pemali ini mempunyai beberapa unitexcavator untuk menggali over burden, dan
memiliki mesin pompa semprot untuk penyemprotan bijih timah yang berada di
stock pile untuk dialirkan keunit instalasi pencucian bijih timah.
Material hasil penyemprotan yang dialirkan ke instalasi pencucian bijih
timah, diperlukan dalam proses pemisahan bijih timah dengan material
pengikutnya. Pemisahan ini didasarkan pada prinsip gravitasi dimana benda yang
mempunyai berat jenis lebih besar akan cepat jatuh kebawah dibandingkan
mineral yang berat jenisnya lebih ringan.
Berdasarkan perhitungan,metode yang dipakai untuk penataan lahan yang
sesuai dengan jumlah persediaan tanah pucuk (top soil) pada kegiatan reklamasi
adalah menggunakan sistem potisasi perlubang tanam, sedangkan bila
menggunakan cara perataan tanah metode tebar, tanah pucuk(top soil) yang ada
tidak cukup untuk revegetasi pada kegiatan reklamasi. Selain itu penggunaan
metodepotisasi perlubang tanam, dapat menghemat penggunaan tanah pucuk (top
soil) untuk kegiatan reklamasi berikutnya.
Rencana reklamasi lahan bekas tambang yang dilakukan dengan metode
potisasi perlubang tanam membutuhkan tanah pucuk (top soil) sejumlah 1.406,34
m3 dengan dimensi pot perlubang tanamdenganpanjang 60 cm, lebar penampang
60 cm, dan ke dalaman 50 cm serta jarak antar pot perlubang tanam (4x4) m
sehingga jumlah pot yang dibutuh kan per lubang tanam sebanyak 7.813 lubang.
Ini artinya penanaman pohon akasia berjumlah sama dengan banya knya lubang
yang tersedia yaitu sebanyak 7.813 batang dengan luas lokasi rencana reklamasi
tahun 2012 adalah 12,5 Ha.