Rancangan Lubang Bukaan Utama (Shaft Opening) dan Penambahan Shift Kerja Lubang M 02 Pada Tambang Bawah Tanah CV. MIYOR Agar Tercapai Target Produksi 12.000 Ton per Tahun

CV. Miyor merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan,
lahan yang dikelola CV. Miyor merupakan Tanah Ulayat Kumanis Atas. Yang mana
pada awal tahun 2005 PT. Bukit Asam sebagai perusahaan yang terlebih dahulu
melaksanakan kegiatan penambangan.
Dan melakukan pelepasan lahan pada Pemerintah Sawahlunto. Berdasarkan
keputusan Walikota No. 05.29 PERINDAKOP tahun 2005 tanggal 29 desember
2005. CV. Miyor resmi memperoleh Kuasa Penambangan untuk melakukan
ekploitasi (KW. 1373 MYR 3603) dengan luas WIUP (Wilayah Izin Usaha
Pertambangan) 44,67 Ha yang terletak di desa Kumanis Atas, Kota Sawahlunto.
Dengan cadangan batubara yaitu ± 650.000 ton dengan kalori 6000-7000kkal/kg.
Penambangan bawah tanah dilakukan karena letak endapan batubara jauh
dibawah permukaan tanah sehingga striping rationya jauh lebih besar dan tidak
ekonomis jika penambangan dilakukan secara tambang terbuka. Metoda
penambangan bawah tanah yang diterapkan CV. Miyor adalah systemroom and
pillar yang dilakukan dengan cara manual.
Pada sistem penambangan bawah tanah dengan metode roomand pillar, CV.
MIYOR membagi Blok penambangan menjadi beberapa blok, dimana tiap blok
terdiri dari dua buah lubang, lubang utama yaitu main shaft yaitu jalur yang
digunakan untuk jalur Lorydan auxiliary shaft untuk jalur pekerja keluar dan masuk.
Pada blok M 02, shaft memiliki kemiringan (> 300) sehingga penarikan Lory
sangat lamban dan target produksi yang direncanakan tidak tercapai.Jadikedepannya
CV.MIYOR
harusmelakukanperhitunganarahdankemiringanlubangsebelumkegiatanpembuatanlub
ang.Untuk meningkatkan atau mencapai target produksi yang telah direncanakan
yaitu 12.000 ton/tahun, penulismenambahkan jam kerjamenjadi 2 shift yaitu 1 shift
dimalamhari, mulai jam kerjadaripukul 20:00 – 05:00 WIB. Dimanahasilproduksi per
hariadalah 43,98 ton, per minggu 263,94 ton, per bulan 1.049,8 ton
danpertahunnyaadalah 12.669,68 ton