Tindak Tutur Direktif Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMA Negeri 1 Ampek Angkek

Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya tindak tutur dalam intraksi belajar mengajar di dalam kelas serta guru dapat melakukan komunikasi melalui tindak tutur yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan
tindak tutur direktif guru kelas X SMA Negeri 1 Ampek Angkek, strategi bertutur guru kelas X SMA Negeri 1 Ampek Angkek, serta tindak tutur direktif dominan yang digunakan oleh guru kelas X SMA Negeri 1 Ampek Angkek. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data penelitian
ini adalah teknik sadap sebagai dasar dalam metode simak dan diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa teknik rekam dan dokumentasi untuk mendapatkan data tuturan direktif yang digunakan guru dalam pembelajaran. Hasil penelitian yang ditemukan bentuk tindak tutur guru bahasa Indonesia
dalam pembelajaran kelas X SMA Negeri 1 Ampek Angkek yaitu tindak tutur menyuruh, memohon, menyarankan, menuntut, dan menantang. Kemudian strategi bertutur guru yaitu strategi bertutur terus terang tanpa basa basi, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, bertutur terus terang dengan basa- basi kesantunan negatif, bertutur samar-samar, dan bertutur dalam hati atau diam.
Tindak tutur yang dominan dalam penelitian ini adalah tindak tutur menyuruh. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai contoh tindak tutur yang baik bagi guru serta menjadi acuan dalam proses belajar mengajar. Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan sebagai calon guru. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur yang paling sering digunakan guru adalah tindak tutur menyuruh karena guru menginginkan siswanya aktif dalam proses belajar
mengajar. Strategi yang paling sedikit digunakan guru adalah tindak tutur memohon dan menantang karena guru jarang memohon kepada siswa untuk melakukan sesuatu serta jarang menggunakan tuturan menantang karena guru hanya menggunakan tuturan menantang kebeberapa siswa. Kemudian strategi
bertutur yang dominan adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi.