Advokasi Kebijakan terhadap Aksesibilitas Jalur Pedestrian dan Trans Padang bagi Penyandang Disabilitas di Kota Padang

Penyandang disabilitas adalah individu yang memiliki hambatan dalam berpartisipasi secara penuh karena keterbatasan fisik, mental, ataupun faktor lingkungan sekitarnya. Penggunaan Jalur Pedestrian dan Trans Padang memudahkan seseorang berpindah ke tempat tujuan. Oleh karena itu, perlu perhatian khusus dari pemerintah sehingga masyarakat penyandang disabilitas tidak mengalami kendala ketika menggunakan fasilitas publik dan memiliki kesamaan kesempatan antara masyarakat penyandang disabilitas dengan masyarakat non disabilitas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan advokasi kebijakan dan mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan advokasi kebijakan aksesibilitas jalur pedestrian dan trans padang bagi penyandang disabilitas. Informan penelitian ini adalah Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif dan informan penelitian ditetapkan melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori tahapan advokasi kebijakan Roem Topatimasang dalam Rahardian (2020:79) dengan sebelas indikator yaitu 1) membentuk lingkaran inti, 2) memilih isu strategis, 3) merancang sasaran dan strategi, 4) mengelolah data dan mengemas informasi, 5) menggalang sekutu dan pendukung, 6) mengajukan rancangan tanding, 7) mempengaruhi pembuat kebijakan, 8) membentuk pendapat umum, 9) membangun basis gerakan, 10) memantau dan menilai program, dan 11) evaluasi dan menentukan tindak lanjut program. Hasil penelitian ditemukan advokasi kebijakan sudah sesuai dengan tahapan advokasi Roem Topatimasang, namun pada tahapan evaluasi dan menentukan tindak lanjut program tidak sesuai dengan hasil penelitian ditemukan berkas dan laporan yang kurang lengkap.