Pengendalian Sosial di Sekolah dalam Mencegah Perilaku Tawuran Siswa: Studi Komparasi di SMAN 5 Padang dan SMKN 1 Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti dalam melihat pengendalian sosial yang dilakukan sekolah dalam mencegah perilaku tawuran siswa di SMAN 5 Padang dan SMKN 1 Padang. Alasan peneliti melakukan penelitian ini karena maraknya kasus tawuran di Kota Padang, pelaku dalam kasus tawuran di Kota Padang ini adalah remaja dan dewasa, yang tidak menutup kemungkinan apabila siswa di SMAN 5 Padang dan SMKN 1 Padang berinteraksi dengan remaja yang terjerumus kasus tawuran dapat dipengaruhi oleh pelaku yang terlibat kasus tawuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian sosial dalam mencegah perilaku tawuran di SMAN 5 Padang dan SMKN 1 Padang. Dalam menganalisis penelitian ini dianalisis menggunakan teori Kontrol Sosial dari C. Wright Mills. Pada bagian ketiga buku Character and Social Structure itu Gerth dan Mills mengkaji “mekanisme umum di mana orang dan lembaga-lembaga dikaitkan)”. Dalam teori kontrol sosial ini masyarakat berada pada peran yang dimilikinya yaitu sebagai agen yang mengontrol tata perilaku dari tindakan remaja. Dalam teori ini juga membahas tentang isu-isu tentang bagaimana cara masyarakat menumbuhkan dan memelihara kontrol sosial dan cara memperoleh konformitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi komparasi (perbandingan). Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan 16 orang informan yang dipilih berdasarkan kriteria sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik triangulasi data. Data dianalisis dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman melalui analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa pengendalian sosial dilakukan oleh semua guru hingga satpam yang ada di sekolah, bentuk pengendalian sosial yang dilakukan sekolah diantaranya yaitu yang pertama memberikan sosialisasi dari pihak sekolah dan sosialisasi dari aparat kepolisian, yang kedua pelaksanaan aturan dan sanksi bagi siswa yang melanggar aturan, yang ketiga pengawasan, yang keempat peran aparat kepolisian, yang kelima kerja sama dengan orang tua.