Fungsi Rumah Tahfizh Al-Qur’an di Kalangan Pelajar (Studi Kasus di Rumah Tahfizh Asy-Syafi’i Desa Simpang Belui Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci)

Latar belakang penelitian ini mengenai persoalan dalam pendidikan Al Qur’an. Salah satu persoalan muslim di Indonesia adalah kurangnya kelancaran dalam membaca Al-Qur’an dan munculnya kemerosotan moral yang dipengaruhi oleh teknologi. Untuk mengatasi masalah tersebut, Rumah Tahfizh Al-Qur’an (RTQ) memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral. RTQ sebagai tempat pendidikan Al-Qur’an seiring waktu memiliki fungsi yang lebih luas di bidang sosial dan nilai-nilai moral. Penelitian ini menggunakan analisis teori struktural fungsional dari Robert K Merton, dengan konsep fungsi manifes dan fungsi laten. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif tipe studi kasus. Informan penelitian berjumlah18 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Triangulasi data menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan waktu yang dianalisis menggunakan model dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Tahfizh Asy-Syafi’i memiliki fungsi manifes dan laten yaitu : 1) fungsi manifes adalah fungsi yang disadari, direncanakan, dan dikehendaki antara lain; a) menyediakan pendidikan Al-Qur’an bagi pelajar, b) sebagai tempat internalisasi pendidikan agama, c) meningkatkan peluang memperoleh beasiswa. 2) fungsi laten adalah fungsi yang tidak direncanakan dan tidak disadari antara lain; a) meningkatkan kesempatan diterima di sekolah unggulan, b) Sebagai sumber penghasilan bagi pelajar, dan c) mendorong terjadinya persaingan (competition).