Halawa, Wiarsen (2025) Perkembangan Pementasan Tari Maena dalam Pesta Pernikahan di Desa Duria Kecamatan Lolofitu Moi Kabupaten Nias Barat Tahun 1998-2024. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
B1_2_WIARSEN_HALAWA_21046086_977_2025.pdf
Download (1MB)
Abstract
Tari Maena merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Nias yang memiliki nilai sosial dan budaya tinggi, khususnya dalam acara pernikahan di Desa Duria. Tarian ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan, persatuan, dan penghormatan terhadap tradisi leluhur. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pementasan Tari Maena mengalami berbagai dinamika yang dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, bencana alam, dan pandemi. Perubahan dalam pola pelaksanaan Tari Maena inilah yang menjadi dasar penelitian ini untuk memahami perkembangan serta tantangan yang dihadapi dalam pelestarian budaya ini. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan: (1) Heuristik adalah kegiatan mengumpulkan data. (2) Kritik Sumber melakukan pengujian dan penilaian terhadap data yang dikumpulkan, (3) Interpretasi yaitu penafsiran fakta fakta sejarah kemudian dihubungkan antara satu fakta dengan fakta yang lain sehingga menjadi kesatuan yang sah, dan (4) Historiografi yaitu penulisan Sejarah. Hasil penelitian menunjukkan Pada periode 1998-2004, sekitar 75% pasangan yang menikah tetap mempertahankan Tari Maena sebagai bagian dari tradisi pernikahan mereka. Namun, pada periode 2005-2009, terjadi penurunan drastis sebesar 45,59%, di mana hanya 29,41% pasangan yang melaksanakannya. Penurunan ini disebabkan oleh gempa bumi besar pada tahun 2005, yang menghancurkan infrastruktur dan perekonomian masyarakat, sehingga biaya untuk melaksanakan Tari Maena dianggap sebagai beban tambahan yang sulit dipenuhi. Pada periode 2010 2018, upaya revitalisasi oleh tokoh adat dan pemerintah desa membuahkan hasil dengan meningkatnya kembali pelaksanaan Tari Maena hingga 63,33%. Kehadiran komunitas pemuda dan Sanggar Ondöita menjadi faktor utama dalam kebangkitan ini. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda pada periode 2019-2022 kembali menyebabkan penurunan tajam sebesar 43,33%, di mana hanya 20% pasangan yang melaksanakan Tari Maena akibat larangan berkumpul dan pembatasan sosial. Setelah pandemi, pada periode 2022-2024, pelaksanaan Tari Maena kembali meningkat menjadi 56,25% berkat kolaborasi antara pemerintah desa dan Komisi Wanita melalui program "Memomaha," yang membantu keluarga dalam penyelenggaraan tarian ini.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Tari Maena, Pesta Pernikahan, Pelestarian Budaya Nias, Desa Duria |
| Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > C Auxiliary sciences of history (General) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah-S1 |
| Depositing User: | Perpustakaan dan Penerbitan UNP |
| Date Deposited: | 21 Dec 2025 07:38 |
| Last Modified: | 22 Dec 2025 01:21 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/33409 |
